Kementan tekankan pentingnya irigasi untuk kemajuan pertanian
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan fasilitas irigasi adalah salah satu kunci untuk kemajuan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Dengan irigasi yang baik dan pengelolaan lahan maksimal saya yakin kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan," kata Ali dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Ali saat meninjau fasilitas pompa irigasi di beberapa kelompok tani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Empat kelompok tani di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, yang ditinjau adalah Poktan Tegal Lega, Cilangkap, Bojong Mukti, dan Loji. Sementara dua kelompok tani di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, yang ditinjau ialah Lengkob dan Bantar Gebang.
Di Desa Loji, Ali Jamil berbincang dengan masyarakat dan mendapati bahwa 320 hektare luas lahan tidak dapat diolah secara maksimal akibat rusaknya Bendungan Sidadap yang menjadi sumber air tumpuan para petani.
Dari total lahan 320 hektare, hanya 50 hektare yang dapat diolah dengan menggunakan air dari sumur dangkal menggunakan pompa air hasil swadaya masyarakat.
Mengenai hal itu, Ali mengatakan Kementan akan segera mengirimkan bantuan berupa pompa irigasi dengan mengambil air dari hilir sungai Cidadap.
"Kita lakukan pompanisasi di hilir sungai Cidadap untuk memenuhi kekurangan air untuk pertanaman," kata Ali.
Dia berharap dengan bantuan pompa irigasi dari Kementan nantinya para petani dapat kembali optimal dalam melakukan penanaman dan panen. Bahkan jika intensitas panen biasanya hanya 2 kali setahun dapat meningkat menjadi tiga kali dengan hasil maksimal.
Sementara saat di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Ali Jamil meninjau berfungsinya pompa dan saluran irigasi yang sebelumnya diberikan oleh Kementan.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan lahan seluas 50 hektare tak dapat dikelola karena terkendala jarak dari sumber air.
Kini para petani telah keluar dari masalah karena meski jarak antara lahan pertanian dan sumber mata air sekitar 300 meter dapat diselesaikan dengan bantuan pompa dan selang paralon irigasi air yang diberikan Kementan.
Ali menegaskan bahwa pemberian pompa dan paralon irigasi harus dapat dirasakan secara langsung oleh para petani. Hal itu diperlukan untuk memastikan seluruh lahan pertanian mendapat air dengan baik.
Kemudian saat berkunjung di kelompok tani Bantargebang, Desa Bantargebang Ali meninjau bantuan pompa irigasi di 25 hektar lahan pertanian yang sebelumnya hanya dikelola 5 hektare.
Kini lahan tersebut dapat dialiri air bahkan dapat meningkatkan intensitas panen dari sebelumnya dua kali dalam setahun kini menjadi tiga kali dalam setahun.
"Alhamdulillah kini masyarakat dapat panen 3 kali dalam setahun," tuturnya.
"Dengan irigasi yang baik dan pengelolaan lahan maksimal saya yakin kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan," kata Ali dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Hal itu disampaikan Ali saat meninjau fasilitas pompa irigasi di beberapa kelompok tani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Empat kelompok tani di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, yang ditinjau adalah Poktan Tegal Lega, Cilangkap, Bojong Mukti, dan Loji. Sementara dua kelompok tani di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, yang ditinjau ialah Lengkob dan Bantar Gebang.
Di Desa Loji, Ali Jamil berbincang dengan masyarakat dan mendapati bahwa 320 hektare luas lahan tidak dapat diolah secara maksimal akibat rusaknya Bendungan Sidadap yang menjadi sumber air tumpuan para petani.
Dari total lahan 320 hektare, hanya 50 hektare yang dapat diolah dengan menggunakan air dari sumur dangkal menggunakan pompa air hasil swadaya masyarakat.
Mengenai hal itu, Ali mengatakan Kementan akan segera mengirimkan bantuan berupa pompa irigasi dengan mengambil air dari hilir sungai Cidadap.
"Kita lakukan pompanisasi di hilir sungai Cidadap untuk memenuhi kekurangan air untuk pertanaman," kata Ali.
Dia berharap dengan bantuan pompa irigasi dari Kementan nantinya para petani dapat kembali optimal dalam melakukan penanaman dan panen. Bahkan jika intensitas panen biasanya hanya 2 kali setahun dapat meningkat menjadi tiga kali dengan hasil maksimal.
Sementara saat di Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Ali Jamil meninjau berfungsinya pompa dan saluran irigasi yang sebelumnya diberikan oleh Kementan.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan lahan seluas 50 hektare tak dapat dikelola karena terkendala jarak dari sumber air.
Kini para petani telah keluar dari masalah karena meski jarak antara lahan pertanian dan sumber mata air sekitar 300 meter dapat diselesaikan dengan bantuan pompa dan selang paralon irigasi air yang diberikan Kementan.
Ali menegaskan bahwa pemberian pompa dan paralon irigasi harus dapat dirasakan secara langsung oleh para petani. Hal itu diperlukan untuk memastikan seluruh lahan pertanian mendapat air dengan baik.
Kemudian saat berkunjung di kelompok tani Bantargebang, Desa Bantargebang Ali meninjau bantuan pompa irigasi di 25 hektar lahan pertanian yang sebelumnya hanya dikelola 5 hektare.
Kini lahan tersebut dapat dialiri air bahkan dapat meningkatkan intensitas panen dari sebelumnya dua kali dalam setahun kini menjadi tiga kali dalam setahun.
"Alhamdulillah kini masyarakat dapat panen 3 kali dalam setahun," tuturnya.