OJK Sulteng laksanakan 20 kegiatan edukasi keuangan sejak awal 2024

id OJK Sulteng ,Edukasi keuangan ,Literasi keuangan ,Sulawesi Tengah

OJK Sulteng laksanakan 20 kegiatan edukasi keuangan sejak awal 2024

Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo. (ANTARA/Nur Amalia Amir)

Palu (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah melaksanakan sebanyak 20 kegiatan edukasi keuangan sejak awal tahun 2024 sebagai perwujudan komitmen peningkatan literasi keuangan.
 
"Sebagai perwujudan komitmen untuk meningkatkan literasi keuangan pada masyarakat Sulawesi Tengah, Kantor OJK Sulteng sejak Januari 2024 telah melaksanakan 20 kegiatan edukasi keuangan," kata 
Kepala OJK Sulteng Triyono Raharjo di Kota Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan total 2.902 orang telah diberikan edukasi terkait literasi keuangan dengan sasaran mulai dari petani, nelayan, ibu rumah tangga hingga pelajar.
 
Kegiatan edukasi tersebut bekerjasama dengan para pemangku kepentingan terkait. Tidak hanya secara tatap muka, juga gelar wicara seputar edukasi keuangan di radio lokal juga rutin dilaksanakan setiap bulan.
 
Triyono menyebut salah satu kegiatan edukasi yang dilaksanakan OJK adalah kuliah umum di Universitas Tadulako dengan mengusung tema “transformasi industri perasuransian sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional" yang dihadiri langsung oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono. 
 
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.500 mahasiswa secara luring dan diikuti secara daring oleh berbagai kampus di Sulawesi Tengah.
 
Menurut Triyono, edukasi keuangan penting dilakukan untuk meningkatkan literasi atau pemahaman masyarakat atas suatu produk dan layanan keuangan sehingga masyarakat terlindung dari jeratan pinjaman dalam jaringan atau online dan investasi ilegal.
 
Oleh karena itu, kata dia, OJK terus berkomitmen melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.
 
Dia juga menyampaikan bahwa pada kuartal I 2024, Sekretariat Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) di Jakarta telah menerima 300 aduan terkait investasi ilegal dan 5.698 aduan terkait pinjaman online ilegal.

Kemudian telah ditindaklanjuti dengan menghentikan 19 entitas yang melakukan pengelolaan investasi ilegal dan 896 entitas yang menawarkan pinjaman online ilegal.
 
"Karena itu, OJK terus mengimbau kepada masyarakat agar jangan pernah tergiur dengan tawaran pekerjaan paruh waktu, penawaran pinjaman dari pinjaman online ilegal maupun investasi yang tidak logis, selalu cek legalitas entitas yang menyampaikan penawaran," katanya.