BPBD Parigi Moutong ingatkan warga kuatkan mitigasi hadapi ancaman bencana

id Desa Baina'a, banjir, Parigi Moutong, Parimo, bpbdparimo, mitigasi bencana, hidrometeorologi, Sulteng ,Pemkabparimo

BPBD Parigi Moutong ingatkan warga kuatkan mitigasi hadapi ancaman bencana

Ilustrasi - Material lumpur beserta potongan kayu dan batu menutup badan jalan Trans Sulawesi Parigi Moutong-Gorontalo akibat dampak banjir terjadi di Desa Uevolo, Kecamatan Siniu pada Sabtu (11/5/2024). ANTARA/HO-BPBD Parigi Moutong

Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengimbau warga di kabupaten itu agar memperkuat mitigasi mandiri guna menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.


 


"Mitigasi penting dilakukan supaya dampak bencana dapat diminimalisasi sekecil mungkin," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amirudin yang dihubungi dari Palu, Minggu.


 


Menurut analisis BPBD setempat, Parigi Moutong merupakan salah satu daerah rawan bencana hidrometeorologi, baik banjir bandang maupun tanah longsor.


 


BPBD setempat mencatat pada bulan Mei 2024 saja setidaknya sudah tiga kali terjadi banjir, dua peristiwa di antaranya terjadi pada Minggu (12/5) di Desa Uevolo, Kecamatan Siniu dan Desa Sienjo, Kecamatan Toribulu, serta di Desa Baina'a Barat, Kecamatan Tinombo pada Minggu (19/5).


 


Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis-Aljufi Palu, potensi hujan di wilayah Sulawesi Tengah diperkirakan masih ada, baik dengan intensitas ringan, sedang maupun lebat.


 


"Warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai maupun di sekitar lereng gunung kami imbau tetap berhati-hati, karena bencana kapan saja bisa terjadi," ujarnya.


 


Ia mengemukakan, dari laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Parigi Moutong sekitar 50 rumah warga di Desa Baina'a terdampak banjir akibat luapan sungai di desa tersebut, di mana 40 KK saat ini masih mengungsi di rumah kerabat.


 


"Hasil kaji cepat oleh TRC kami, tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Sebagian warga masih mengungsi di rumah kerabat mereka. Satu jembatan penghubung desa dilaporkan rusak karena tergerus banjir," kata dia.