Sektor ekonomi kreatif peluang bisnis potensial bagi masyarakat

id Ekonomi kreatif, pariwisata, Pemkotpalu, Imran Lataha, kota Palu, sulteng

Sektor ekonomi kreatif peluang bisnis potensial bagi masyarakat

Asisten Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu Imran Lataha menyampaikan sambutannya pada kegiatan pelatihan dasar sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif di Palu, Rabu (12/6/2024). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan, sektor ekonomi kreatif dapat memberikan peluang bisnis potensial dalam penopang kemandirian ekonomi masyarakat.
 
 
"Ekonomi kreatif menekankan nilai intelektual untuk mewujudkan nilai ekonomi, membuka peluang kerja, dan meningkatkan kesejahteraan," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Imran Lataha saat menghadiri kegiatan pelatihan dasar sumber daya manusia (SDM) kepariwisataan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif di Palu, Rabu.
 
 
Menurut dia, ekonomi kreatif merupakan bagian integrasi dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara kreatif, dan budaya karena di dalamnya tercipta nilai intelektual.
 
 
Tidak semua pelaku usaha bisa menjalankan bisnis ekonomi kreatif sebab hal ini menyangkut hak cipta sebagai kekayaan intelektual yang menjadi nilai plus.
 
 
"Sektor ini saling berkaitan dengan sektor kepariwisataan," ucapnya.
 
 
Ia mengemukakan, kecepatan perkembangan teknologi terus mengalami distorsi, begitupun gelombang arus informasi yang tidak terbendung dan saat ini sudah mempengaruhi gaya hidup.
 
 
"Masyarakat tidak boleh alergi dengan perubahan teknologi dan informasi, justru laju perkembangannya harus dimanfaatkan menjadi peluang bisnis," ujar Imran.
 
 
Selain menjadi peluang, hal tersebut juga sebagai tantangan bagi pelaku ekonomi kreatif, olehnya dituntut harus mampu beradaptasi.
 
 
Ia mencontohkan, industri perfilman misalnya yang merupakan bagian dari sektor ekonomi kreatif di era kekinian semakin berkembang, mulai dari perencanaan, proses produksi hingga pemasaran ditentukan oleh teknologi, karena sasaran pasarnya melalui platform digital.
 
 
"Pemasaran film telah bergeser dari hanya di bioskop menjadi tak terbatas pada berbagai platform sosial media," katanya.