Donggala (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sebanyak 618 unit rumah Kabupaten Donggala terdampak banjir bandang.
Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus mengatakan bahwa 11 desa terdampak akibat banjir bandang tersebut, yakni di Desa Tosale, Lumbu Mamara, Salungkaenu, Bambarimi, dan Lumbutarombo, Kecamatan Banawa Selatan.
"Untuk wilayah terdampak di Kecamatan Banawa Tengah adalah Desa Towale, Mekar Baru, Limboro, Kola-kola, Lumbudolo, dan Powelua," kata Akris dalam keterangan diterima di Donggala, Kamis.
Ia mengemukakan wilayah Banawa Selatan terdapat sejumlah kerusakan pada fasilitas umum, antara lain Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah dan satu unit jembatan putus di Desa Tosale.
"Sedangkan di Kecamatan Banawa Tengah, fasilitas umum yang terdampak, yakni Sekolah Menengah Atas (SMA), Masjid Al Munawwarah, Kantor Desa, BPD, Mushalla, Posyandu, Puskesmas, jembatan rusak, dan jalan penghubung dari dusun 1 ke dusun 2 Desa Powelua terputus," ucapnya.
Ia menuturkan saat ini warga yang terdampak sudah membersihkan rumahnya masing-masing.
"Kebutuhan mendesak masyarakat saat ini adalah air bersih untuk keperluan mencuci dan memasak serta logistik PB," sebutnya.
Menurut dia, bencana banjir itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia berinisial TH berusia 60 tahun yang merupakan warga Desa Lumbu Mamara.
"Korban ini hanyut dan saat dilakukan pencarian tim gabungan sudah ditemukan tidak bernyawa," katanya.
Diketahui banjir bandang terjadi pada 7 Juli pukul 14.30 Wita disebabkan hujan dengan intensitas tinggi memicu meluapnya air sungai sampai pemukiman warga.
Saat ini pemerintah daerah sudah melakukan penanganan untuk memperbaiki sejumlah fasilitas umum yang rusak, seperti jembatan dan jalan yang putus di Kecamatan Banawa Tengah dan Banawa Selatan.