Pemprov-Sulteng dan SEPASI sinergi kembangkan tanaman sorgum

id Pemprov Sulteng ,Ketahanan pangan ,Pengembangan sorgum,Sulawesi Tengah

Pemprov-Sulteng dan SEPASI sinergi kembangkan tanaman sorgum

Gubernur Sulteng Anwar Hafid menerima kunjungan SEPASI Sulteng untuk membahas terkait pengembangan tanaman sorgum di Sulteng. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) dan kelompok tani Sejati Petani Sorgum Indonesia (SEPASI) bersinergi untuk mengembangkan tanaman sorgum guna meningkatkan ketahanan pangan.

Gubernur Sulteng Anwar Hafid dalam keterangannya yang diterima di Palu, Sabtu, mengatakan mendukung program pengembangan tanaman sorgum sebagai komoditas unggulan di daerah dan memperkuat ketahanan pangan daerahnya.

"Pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendukung transformasi sektor pertanian di Sulawesi Tengah agar lebih berdaya saing dan ramah lingkungan," katanya.

Ia mengapresiasi inisiatif SEPASI Sulteng dalam mendorong kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal. Untuk itu, Anwar mengatakan Pemerintah Provinsi Sulteng siap mendukung program tersebut, dan mendukung penuh upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sorgum merupakan tanaman yang tahan terhadap kondisi kering dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Tanaman tersebut juga mampu tumbuh dengan baik di lahan yang minim air, sehingga cocok untuk diandalkan sebagai alternatif sumber pangan dalam menghadapi perubahan iklim.

Untuk itu, lanjut dia, pengembangan sorgum diharapkan akan berdampak positif kepada kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.

"Pemerintah daerah akan menyiapkan payung hukum yang jelas agar para petani terlindungi dan tidak dirugikan dalam pelaksanaan program ini," katanya.

Sementara itu, Ketua SEPASI Sulteng Laxmi Lanasir mengatakan sorgum merupakan tanaman multifungsi yang memiliki nilai strategis untuk mendukung kemandirian pangan, energi, dan pakan ternak, yang dalam satu kali tanam, dapat dipanen sampai empat kali sehingga dapat mendorong kesejahteraan petani.

Pada Juli ini, ia mengatakan akan ada rangkaian kegiatan peluncuran penanaman sorgum di atas lahan seluas 5.000 hektare (ha) di Desa Alindau, Kecamatan Sindue Tobata. Pada saat yang sama Badan Ketahanan Nasional dan Internasional (BKNI) RI akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Donggala.

Oleh karena itu, ia mengatakan telah meminta dukungan dalam bentuk rekomendasi resmi dari pemerintah provinsi agar program itu berjalan maksimal dan mampu memberikan dampak nyata bagi ketahanan pangan regional.

"Untuk itu, kami ingin memastikan dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui pengembangan sorgum," ujar dia.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.