BNPB kirim TRC bantu penanganan darurat gempa di Poso

id TRC, BNPB, abdul Muhari, gempa Poso, bencana alam, bantuan kemanusiaan, sulteng, Sulawesi Tengah, poso

BNPB kirim TRC bantu penanganan darurat gempa di Poso

TNI bangun posko darurat di salah satu fasilitas kesehatan di Poso sebagi tempat perawatan sementara pasien setelah gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu (17/8/2025). ANTARA/HO-Kodim 1307/Poso

Palu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama sejumlah pejabat di lembaga tersebut guna membantu penanganan darurat setelah gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8).

"Hari ini dikerahkan tim menuju Kabupaten Poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah (pemda) di lokasi kejadian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui terangan tertulisnya diterima di Palu, Senin.

Ia menjelaskan tahap awal BNPB akan mengirim bantuan kemanusiaan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, hygiene kit, selimut, dan matras sebagai langkah penanganan darurat.

Pemerintah melalui BNPB melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa melalui ruang komunikasi digital pada Minggu (17/8) malam.

"Rapat dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan dihadiri perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala BPBD Poso, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Poso," ujarnya.

BNPB juga merilis satu orang korban gempa dilaporkan meninggal pada Minggu (17/8) pukul 23.42 WIB, usai menjalani perawatan intensif di RS Poso.

Warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis karena tertimpa reruntuhan bangunan di Gereja GKST Elim Masani, Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir akibat gempa.

"Saat gempa terjadi, jemaat sedang mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi," tutur Muhari.

Sementara itu, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan, kaji cepat sementara tercatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan dengan jumlah total kerusakan 45 rumah.


Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.