Sulteng Penghasil Kakao Terbesar Nasional

id kakao, sulteng, nahyun

Sulteng Penghasil Kakao Terbesar Nasional

PANEN KAKAO DI SIGI Seorang petani mengolah buah kakao yang baru dipanen di Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu (15/11). Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah penghasil kakao yang menjadi salah satu komoditas andalan ekspor nasional.

Provinsi kita yang paling besar luas maupun produksi kakao di Indonesia
Palu, (antarasulteng.com) - Sulawesi Tengah hingga kini merupakan daerah penghasil komoditi kakao terbesar nasional, kata Kepala Dinas Perkebunan setempat, Nahyung Biantong.

Ia mengatakan, di Palu, Selasa, Sulteng bukan hanya sentra terbesar kakao di Indonesia Timur, tetapi di Tanah Air.

"Provinsi kita yang paling besar luas maupun produksi kakao di Indonesia," katanya.

Luas areal tanaman kakao Sulteng saat ini berkisar 289.000 hektare dengan produksi per tahunnya mencapai 164.000 ton (data 2016).

Sementara produksi pada 2017 ini, kemungkinan besar menurun karena pengaruh cuaca.

Di sepanjang 2017 ini, kata Nahyun, curah hujan di seluruh wilayah Sulteng cukup tinggi.

Akibat tingginya curah hujan akan berpengaruh besar terhadap produksi petani karena disaat hujan banyak bunga kakao akan berguguran.

Jadi, kata dia, tidak heran jika produksi kakao pada tahun ini bisa menurun karena memang banyak curah hujan.

Pada 2015, katanya, produksi kakao petani Sulteng juga menurun drastis karena saat ini musim kemarau panjang, tanpa merincinya.

Semua kabupaten/kota di Sulteng memiliki areal kebun kakao, tetapi terbesar di Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Donggala, Sigi, Tolitoli, Morowali, Morut dan Banggai.

Sulteng sejak 1994 hingga 2012 setiap tahunnya mengekspor biji kakao ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika.

Namun kurun beberapa tahun terakhir ini, ekspor kakao tidak ada lagi, kecuali antar pulau.

Produksi kakao petani Sulteng sekarang ini banyak diantarpulau ke sejumlah daerah seperti Makassar dan Surabaya untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Foto Anas Massa.
Kadis Perkebunan Sulteng, Ir Nahyun Biantong (Foto Antara/Anas Masa)

Kalau dahulu, produksi kakao petani Sulteng rata-rata diekspor ke luar karena industri/pabrik cokelat hanya ada di luar negeri.

Tetapi sejak pabrik/industri cokelat hadir di Indonesia, maka produksi kakao petani Sulteng hanya diperuntukan memenuhi kebutuhan bahan baku industri cokelat dalam negeri.

Biji kakao Sulteng, selain kualitasnya terbaik, juga sangat harum sekali sehingga cocok untuk pengolahan industri cokelat. Karena itu pabrik cokelat di luar negeri sangat menyukai biji kakao ekspor dari Sulteng. (skd)