Disperindag Sulteng bina 42 `start-up`

id latjuba

Disperindag Sulteng bina 42 `start-up`

Moh Arief Latjuba (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov)

Ada beberapa yang telah sukses, salah satunya www.banuamentor.com
Palu, (Antaranews Sulteng) - Kepala Dinas Perindustiran dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tengah Moh Arif Latjuba mengatakan hingga akhir 2017, pihaknya telah membina sekitar 42 wirausaha berbasis teknologi informasi (start-up) di Kota Palu dan sekitarnya.

Start-up itu, kata dia di Palu, Senin, dicetak melalui Inkubator Bisnis Teknologi Informasi (IBTI) atas kerja sama Disperindag Sulteng bersama Maleo Techno Center Sulteng.

"Ada beberapa yang telah sukses, salah satunya www.banuamentor.com," ungkap Arif.

Banua Mentor, kata Arif, merupakan perusahaan berbasis internet, yang memungkinkan calon murid saling terhubung dengan para mentor guna menambah pelajaran di luar pendidikan formal atau pengembangan keahlian lainnya.

Bagi Arif, upaya itu dilakukan dalam rangka menumbuhkan industri kecil dan menengah (IKM) untuk menjadi salah satu langkah pemberdayaan masyarakat serta dapat memasarkan produknya IKM secara dalam jaringan (online).

Start-up lain di antaranya pasambo.com, infosulteng.com, sewataria.com, unikpalu.com.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto saat memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako (20/5), mendorong mahasiswa di Sulawesi Tengah agar berwirausaha sejak duduk di bangku kuliah.

Airlangga tidak ingin mahasiswa selesai mengenyam pendidikan, banyak yang hanya menjadi karyawan apalagi menjadi pengangguran.

"Kunci utamanya kalau mau jadi wirausaha sukses ada dua, pintar dan perbanyak pertemanan," katanya.

Airlangga menekankan mahasiswa agar terus meningkatkan keterampilan yang dimiliki karena keterampilan merupakan modal dasar dalam memulai suatu usaha.

Di Sulteng, kata Airlangga, telah memiliki pusat inkubasi bisnis yakni Maleo Techno Center Sulteng. Di lembaga itu, mahasiswa dapat berinovasi, membuat aplikasi digital bahkan dapat berinvestasi di bisnis digital.

"Saya berharap mahasiswa dapat melek teknologi dan Untad bisa memanfaatkan itu," katanya.

Hal terpenting, kata dia, pemberdayaan IKM, dimana pemerintah ingin memperbanyak jumlah wirausaha. Wirausaha berbasis teknologi, memiliki potensi yang sangat besar untuk diserap negara-negara lain, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan pendapatan.