Bantuan Kementerian Agama untuk Sulteng capai Rp14 miliar

id kemenag,menteri,agama,bantuan,sulteng

Bantuan Kementerian Agama untuk Sulteng capai Rp14 miliar

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin secara simbolis menyerahkan bantuan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu, Senin (19/11) (ANTARA/Muhammad Hamzah)

Palu, (Antaranews Sulteng) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan jumlah bantuan yang disalurkan ke daerah bencana di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi dari para pegawai Kementerian Agama se-Indonesia mencapai Rp14 miliar.

"Tidak kurang dari Rp14 miliar yang berhasil dikumpulkan dan sebagian sudah disalurkan sekitar Rp4 miliar dan hari ini sekitar 10,2 miliar lagi," katanya di Palu, Senin.

Bantuan itu, kata Menag, bukan untuk menunjukan kesombongan, tetapi bentuk kepedulian dan tali asih para pegawai Kemenag dari Aceh hingga Merauke, tanpa himbauan apalagi perintah atau instruksi, semuanya secara spontan menyisihkan sebagian harta mereka.

"Saya hadir di sini secara simbolis menyampaikan bantuan yang diberikan oleh para ASN di lingkungan Kemenag se Indonesia," ujar menteri pada acara di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu.

Selain itu, Menag menyatakan dirinya hadir untuk menyaksikan secara langsung implementasi dari penyaluran secara langsung bantuan-bantuan itu serta diamanahi untuk memimpin aksi tanggap darurat.

Baca juga: Menag belum lihat langsung kondisi IAIN pascatsunami

Nilai bantuan itu, kata Menag, belum termasuk bantuan dari Kementerian Agama secara resmi, karena pihaknya dalan tahun anggaran 2019, tentu akan memberikan perhatian khusus bagi Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

Karena perhatian khusus akan diberikan bagi pondok pesantren, madrasah, rumah ibadah, kantor-kantor hingga perguruan tinggi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu.

Dalam kesempatan itu, Menag juga mencanangkan gerakan `Kemenag Bangkit Melayani Umat`. Sebuah gerakan untuk membangkitkan semangat para aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama di Sulteng pascaterjadinya bencana gempa.

Suntikan moral maupun sumbangan material dari jajaran Kemenag pusat maupun daerah diharapkan menjadi motivasi tersendiri dalam melayani umat.

"Seluruh keluarga besar Kemenag merasakan kesedihan mendalam atas gempa di Palu. Mereka bahu membahu membantu karena merasa sebagai sesama saudara. Karena itu, kepedulian ini penting untuk dijadikan momentum pembangkit semangat melayani umat," katanya.

Kunjungan Menag Lukman Hakim di Palu kali ini, merupakan kunjungan perdana pascabencana yang terjadi 28 September 2018, yang menyebabkan lebih 2.000 orang tewas dan ribuan lainnya belum diketahui nasibnya serta kerusakan masif bangunan dan infrastruktur dengan kerugian material hampir Rp20 triliun.

Menag mengaku sengaja membatasi kunjungan langsung pada masa tanggap darurat karena khawatir merepotkan para ASN setempat yang juga menjadi korban terdampak.