Gubernur Longki tagih janji OJK untuk pulihkan perhotelan pascagema

id PHRI,GUBERNUR,HARIADI SUKAMDANI

Gubernur Longki tagih janji OJK untuk pulihkan perhotelan pascagema

Ketua BPP PHRI Hariadi Sukamdani (kiri) menyerahkan pataka PHRI kepada Feri Taula, SE.MM usai mengukuhkan BPD PHRI Sulteng periode 2018-2022 yang diketuai Fery Taula di Restauran Kampoeng Nelayan Palu, Minggu (27/1). (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Jadi janji OJK ini sangat menarik, tak hanya memberikan masa relaksasi untuk pinjaman yang sedang berjalan saat bencana terjadi, tetapi akan mengucurkan kredit baru, ujar Longki
Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi siap memfasilitasi para pengusaha perhotelan dan restoran di Kota Palu untuk menagih janji Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait fasilitas kredit untuk kalangan pengusaha perhotelan dan restoran yang tersdampak bencana alam.

"Saya siap memfasilitasi pertemuan OJK dan PHRI Sulteng. Beberapa waktu lalu Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat berkunjung ke Palu, menjanjikan penyaluran kredit baru untuk para pengusaha, termasuk hotel dan restoran yang siap bangkit kembali pasacabencana," ujarnya pada pelantikan Pengurus Badan Pengurus Daerah (BPD) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Sulteng di Restoran Kampoeng Nelayan Kota Palu, Minggu siang.

Gubernur mengemukakan janji itu menanggapi sambutan Ketua BPP PHRI Hariadi Sukamdani yang mengharapkan dukungan pemerintah pusat dan daerah untuk pemulihan sektor perhotelan dan restoran di Kota Palu, Sigi dan Donggala pascabencana alam 28 September 2018.

"Kalangan perhotelan dan restoran di Palu membutuhkan kebijakan antara lain pembebasan pajak serta masa relaksasi atas pinjaman (hutang bank) yang sedang berjalan," ujar Hariadi, bos Sahid Group tersebut.

Gubernur Longki Djanggola di depan para pengusaha hotel dan restoran, asosiasi perjalan wisata dan himpunan pramuwisata Sulteng itu mengungkapkan bahwa Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat berkunjung ke Palu bahkan menjanjikan akan mengucurkan kredit baru kepada para pengusaha yang siap bergerak kembali agar ekonomi daerah segera pulih.

"Jadi janji OJK ini sangat menarik, tak hanya memberikan masa relaksasi untuk pinjaman yang sedang berjalan saat bencana terjadi, tetapi akan mengucurkan kredit baru," katanya pada acara yang dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Sulteng I Nyoman Sariadijaya dan jajaran Asita serta himpunan pramuwisata Sulteng itu.

Menurut Longki, Ketua DK OJK bahkan menegaskan bahwa semua bank yang melayani kredit kepada pengusaha yang tertimpa bencana dan telah siap untuk bangkit kembali, wajib hukumnya melayani nasabahnya tersebut.

Longki mengaku sangat berempati kepada para pengusaha perhotelah dan restoran atas musibah yang terjadi dan berharap segera terjadi pemulihan karena jasa hotel sangat dibutuhkan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di daerah ini.

Baca juga: Perhotelan Palu butuh dukungan pemerintah untuk bangkit
Baca juga: PHRI temui Gubernur Longki, ajukan 12 usul pemulihan sektor perhotelan

 
Ketua BPP PHRI Hariadi Sukamdani (kanan) didampingi Ketua BPD PHRI Sulteng Feri Taula, SE.MM memberikan keterangan pers sebelum mengukuhkan BPD PHRI Sulteng periode 2018-2022 di Restauran Kampoeng Nelayan Palu, Minggu (27/1). (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)

Sedangkan Ketua BPP PHRI Hariadi Sukamdani mengatakan bahwa sektor perhotelan dan restoran bertekad menjadi pihak yang terdepan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia untuk mencapai target kunjkungan 20 juta orang pada 2019.

Menurut dia, sektor perhotelan merupakan investor terbesar di sektor kepariwisataan Indonesia yang telah memberiakn kontribuasi signifikan dalam mendatangkan sekitar 15 juta wisman tahun 2018.

Sementara itu Ketua BPD PHRI Sulteng yang baru dilantik Fery taula berharap pemerintah segera memberikan kepastian soal pemberian masa relaksasi untuk kredit yang sedang berjalan, menyalurkan pinjaman baru untuk membangun kembali aset yang rusat serta kepastian hukum tentang penggunaan lahan di sepanjang Teluk Palu yang selamat ini menjadi lokasi menarik untuk membangun hotel berbintang.

Bencana alam gempa bumim, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 menyebabkan sekitar 75 persen hotel di Kota Palu, Sigi dan Donggaka terdampak ringan, sedang dan berat, namun khusus hotel berbintang, 100 persen mengalami dampak berat.

"Sampai saat ini baru tiga hotel berbintang yang mulai beroperasi secara terbatas yakni Hotel Santika, Villa Hotel Sutan Raja, Villa Hotel Siwss-Bell, dan Amazing Beach Hotel and Resort," ujar Fery Taula, pemilik Restauran Kampoeng Nelayan tersebut.

Sebelumnya Ketua Umum BPP PHR Hariadi Sukamdani mengukuhkan Pengurus BPD PHRI Sulteng periode 2018-2022 hari Musda PHRI sebelum bencana alam menimpa Palu, Sigi dan Donggala, yang diketuai Fery Taula, SE.MM, Sekretaris Astrid Sandagang yang diobantu seorang wakil sekretaris dan Bendahara Dizky Pratama Semen, SE.Ak yang dibantu seorang wakil bendahara.

BPD PHRI Sulteng ini dilengkapi pula dengan delapan wakil ketua yang masing-masing membidangi Organisasi dan Keuangan, Kelembagaand an Perizinan, Pembinaan Hotel dan Restoran, Pemngembangan Usaha dan Kerja Sama, SDM dan Sertifikasi, Pemasaran dan Promosi Luar Negeri, Litbang dan Teknologi Infoermasi, Hukum serda Bidang Budaya, Lingkungan Hidup dan Humas.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola (batik merah membelakangi lensa) berbincang dengan Ketua BPP PHRI Hariadi Sukamdani (kanan) dan Pengurus Ketua BPD PHRI Sulteng usai pengukuhan BPD PHRI Sulteng periode 2018-2022 di Restauran Kampoeng Nelayan Palu, Minggu (27/1). (Antaranews Sulteng/Rolex Malaha)