Washington (ANTARA) - China mengurangi kepemilikan surat utang pemerintah Amerika Serikat (US treasury) pada April, di tengah perang dagang kedua negara yang semakin memanas.
Kepemilikan China atas surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) turun menjadi 1,113 triliun dolar AS pada April, merupakan bulan kedua berturut-turut di mana kepemilikannya berkurang, menurut data yang dirilis Departemen Keuangan AS pada Senin (17/6/2019).
Namun demikian, China masih menjadi pemegang asing terbesar atas surat utang pemerintah AS. China memiliki 1,121 triliun dolar AS pada Maret, sedikit menyusut dari bulan sebelumnya.
Sementara itu kepemilikan Jepang atas obligasi AS turun menjadi 1,064 triliun dolar AS pada April dari 1,078 triliun dolar AS pada Februari.
Gabungan China dan Jepang memiliki lebih dari sepertiga dari total kepemilikan asing atas surat utang pemerintah AS.
Gabungan akuisisi luar negeri neto sekuritas jangka panjang AS, sekuritas jangka pendek AS, dan arus perbankan, hasilnya adalah arus keluar asing neto sekuritas AS senilai 7,8 miliar dolar AS pada April, data menunjukkan.
Berita Terkait
Pakar ingatkan tiap warga bisa jadi kades usai DPR setujui RUU Desa
Senin, 1 April 2024 9:04 Wib
Menggerek gairah masyarakat berinvestasi lewat SBN ritel
Minggu, 18 Februari 2024 15:28 Wib
Bank Indonesia: Utang luar negeri Indonesia meningkat jadi 407,1 miliar dolar AS
Kamis, 15 Februari 2024 12:04 Wib
Cawapres Mahfud MD janji hentikan modus pailit BUMN untuk cegah bayar utang
Selasa, 6 Februari 2024 6:20 Wib
Pemerintah serap dana Rp24 triliun dari lelang delapan seri SUN
Rabu, 31 Januari 2024 9:37 Wib
Utang Indonesia tembus sebesar Rp8.000 triliun, Kemenkeu nilai masih aman
Rabu, 3 Januari 2024 7:48 Wib
Airlangga nilai utang pemerintah saat ini masih terkendali
Jumat, 22 Desember 2023 14:37 Wib
Motif tersangka bunuh korban di BKT karena terlilit utang
Minggu, 12 November 2023 12:48 Wib