Palangkaraya (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin.
Presiden Jokowi yang berangkat dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, tiba di Bandara Tjilik Riwut sekitar pukul16.45 WIB.
Begitu mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Presiden Jokowi meninjau sejumlah titik lokasi antara lain ruang tunggu bandara.
Selain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, mendampingi Presiden Jokowi dalam acara peninjauan itu antara lain Menhub Budi Karya Sumadi, Menperin Airlangga Hartarto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.
Usai meninjau sejumlah titik lokasi di Bandara Tjilik Riwut, Presiden Jokowi dan rombongan menuju lokasi parkir bandara tempat di mana acara peresmian dilakukan.
Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan pengoperasian terminal baru merupakan komitmen AP II untuk memberikan pelayanan maksimal bagi penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut.
Di samping itu, terminal baru tersebut juga untuk meningkatkan konektivitas transportasi udara di Kalteng sesuai Nawacita Presiden Jokowi.
“Terminal baru akan menarik minat maskapai untuk membuka rute-rute baru dan kami akan memanfaatkan momentum tersebut agar lebih banyak lagi penerbangan dibuka di Palangkaraya," kata Awaluddin, Jumat (5/4).
Bandara Tjilik Riwut menjadi bagian dari AP II sejak 19 Desember 2018. Sebelumnya, bandara ini dikelola oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Peralihan tersebut diyakini akan mempercepat pertumbuhan Bandara Tjilik Riwut.
“Melalui pengalaman AP II dalam mengembangkan dan mengoperasikan bandara, kami yakin jumlah penumpang di Bandara Tjilik Riwut akan semakin meningkat secara maksimal setiap tahunnya,” ujar dia.
Menurut Awaluddin, selain menjadi ikon baru bagi masyarakat Kalteng, terminal yang memiliki luas 29.124 meter persegi itu bisa menampung hingga 2.200 orang per hari.
"Ini jauh lebih luas dibandingkan dengan terminal lama yang luasnya hanya 3.865 meter persegi berkapasitas 600 orang per hari," katanya.
Pada tahun 2018, jumlah penumpang bandara tersebut sekitar satu juta penumpang. Dia optimistis jumlah penumpang bisa mencapai delapan juta per tahun seiring pengembangan yang dilakukan AP II.
Awaluddin menjelaskan AP II berkomitmen mengembangkan Bandara Tjilik Riwut ke depan. BUMN itu telah mengalokasikan investasi Rp480 miliar. Selain meningkatkan kapasitas terminal, landas pacu bandara akan diperpanjang dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter.