Pengawal suku Kolombia diduga terbunuh pemberontak
Bogota (ANTARA) - Lima pengawal suku di Kolombia yang bertugas melindungi wilayah suku di negara itu tewas dalam konfrontasi, kemungkinan dengan pejuang pemberontak pada Selasa (29/10), kata militer.
Serangan terhadap penjaga oleh "terduga anggota kelompok bersenjata terorganisasi yang tersisa" - sebuan yang digunakan oleh militer untuk merujuk pada mantan anggota pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolak untuk didemobilisasi berdasarkan perjanjian damai 2016- berlangsung di Tacueyo, Provinsi Cauca di barat daya.
Kelompok bersenjata itu menyerang untuk membebaskan tiga anggota kelompok yang ditangkap oleh para penjaga, kata militer dalam sebuah pernyataan. Enam orang lainnya terluka.
Pasukan telah dikirim ke daerah itu, tambahnya.
Masyarakat adat sering menjadi korban kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata di negara pegunungan Andes itu, ketika gerilyawan dan gerombolan penjahat berusaha mengendalikan perdagangan narkoba yang menguntungkan dan wilayah penambangan ilegal.
Organisasi Masyarakat Adat Nasional Kolombia di Twitter mengecam serangan dengan melemparkan kalimat tanya "kapan pembantaian akan berakhir?"
Sumber: Reuters
Serangan terhadap penjaga oleh "terduga anggota kelompok bersenjata terorganisasi yang tersisa" - sebuan yang digunakan oleh militer untuk merujuk pada mantan anggota pemberontak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolak untuk didemobilisasi berdasarkan perjanjian damai 2016- berlangsung di Tacueyo, Provinsi Cauca di barat daya.
Kelompok bersenjata itu menyerang untuk membebaskan tiga anggota kelompok yang ditangkap oleh para penjaga, kata militer dalam sebuah pernyataan. Enam orang lainnya terluka.
Pasukan telah dikirim ke daerah itu, tambahnya.
Masyarakat adat sering menjadi korban kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata di negara pegunungan Andes itu, ketika gerilyawan dan gerombolan penjahat berusaha mengendalikan perdagangan narkoba yang menguntungkan dan wilayah penambangan ilegal.
Organisasi Masyarakat Adat Nasional Kolombia di Twitter mengecam serangan dengan melemparkan kalimat tanya "kapan pembantaian akan berakhir?"
Sumber: Reuters