PMI Kota Palu sosialisasikan akan bahaya HIV AIDS

id PMI Kota Palu ,Palang Merah Indonesia ,PMR ,HIV ,AIDS

PMI Kota Palu sosialisasikan akan bahaya HIV AIDS

Sejumlah relawan dan KSR Kota Palu, Sulteng bersama puluhan pelajar yang tergabung dalam PMR foto bersama di Palu, Senin (2/12/2019) ANTARA/HO-Humas PMI Sulteng Emil

Dalam sosialisasi ini kami mengerahkan korps sukarelawan (KSR), relawan, PMR dan sejumlah pelajar dari berbagai tingkatan sekolah. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari AIDS Dunia,

Palu, Sulteng (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palu, Sulawesi Tengah menyosialisasikan bahaya Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) yang bisa menyerang siapa saja.

"Dalam sosialisasi ini kami mengerahkan korps sukarelawan (KSR), relawan, PMR dan sejumlah pelajar dari berbagai tingkatan sekolah. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari AIDS Dunia," kata Ketua PMI Kota Palu Syamsul Saifudin melalui sambungan telepon, Senin.

Sosialisasi ini dilakukan dengan cara membagikan bunga kepada pengguna jalan, kampanye dan aksi teatrikal untuk memberikan pemahaman kepada warga tentang bahaya AIDS, cara penularan dan pencegahannya.

HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit yang hingga kini belum bisa diobati dan virusnya sangat mematikan karena, menggerogoti sistem imun atau kekebalan tubuh manusia.
Pasien yang terjangkit HIV atau yang sudah AIDS pun diwajibkan mengkonsumsi secara rutin Antiretroviral (ARV) untuk memperlambat perkembangan virus di dalam tubuhnya.

Baca juga: PMI Palu berlatih pengurangan risiko pada bencana berbasis masyarakat
Baca juga: PMI manfaatkan radio guna salurkan aspirasi korban bencana Sulteng
Baca juga: PMI latih petugas tanggap bencana dari 10 perwakilan negara ASEAN

Menurutnya, sosialisasi dan kampanye ini lebih kepada memberikan pemahaman kepada warga untuk melakukan pencegahan HIV sejak dini. Virus ini bisa menular melalui hubungan seks yang tidak sehat seperti sering bergonta ganti pasangan dan hubungan seks sejenis.

Selain itu, cara penularan penyakit mematikan ini bisa melalui jarum suntik seperti penggunaan jarum suntik bersamaan bagi pengguna narkoba suntik, kemudian bisa ditularkan dari ibu hamil yang positif HIV ke anaknya yang dalam kandungannya.

Pencegahan sejak dini pun harus dilakukan seperti secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, menjauhi penggunaan narkoba dan seks bebas. Sosialisasi ini juga diberikan kepada anak usia dini, sehingga mereka bisa tahu cara penularan HIV, pencegahan dan terapi jika ada yang positif tertular.

"HIV AIDS tidak hanya menjadi perhatian orang dewasa tapi juga anak-anak, seperti adik-adik PMR dari madya dan wira yang ikut pada aksi kampanye dan sosialisasi," tambahnya.

Syamsul mengatakan peringatan Hari AIDS Dunia di tahun berikutnya diharapkan bisa membuat gerakan bersama yang lebih besar lagi dengan melibatkan semua kalangan yang kemudian melakukan sosialisasi bersama sehingga masyarakat bisa mengerti mengenai bahaya HIV/AIDS.

Sementara Koordinator kegiatan Andrie Rachmat mengatakan aksi tersebut adalah kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya dengan mengkampanyekan pencegahan HIV AIDS untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai dampak dan bahaya yang ditimbulkan dari virus tersebut.