Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengharapkan magang menjadi bagian dari kurikulum perkuliahan di perguruan tinggi di Indonesia karena adanya program magang dapat membantu Indonesia mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Mudah-mudahan ada kurikulum dari para rektor menciptakan beberapa SKS untuk program magang ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Yuni Suryanto dalam "Talk Show Penguatan Program Magang Bersertifikat" yang dilaksanakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI) di Assembly Hall Menara Mandiri, Jakarta, Rabu.
FHCI merupakan forum yang dibentuk oleh para pengurus sumber daya manusia di perusahaan- perusahaan BUMN yang mengadakan program magang bersertifikat bagi para mahasiswa di kampus-kampus seluruh Indonesia yang menjalin kerja sama untuk magang bersertifikat sejak 2018.
Kegiatan magang bersertifikat diharapkan dapat membantu Indonesia menciptakan SDM unggul yang produktif dan meningkatkan "link and match" kebutuhan industri dengan perguruan- perguruan tinggi di Indonesia.
"Program magang bersertifikat ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa tapi juga BUMN karena terciptanya 'link and match' kebutuhan industri dengan perguruan-perguruan tinggi," kata Yuni.
Yuni berharap nantinya program magang bersertifikat tidak hanya diterapkan bagi para mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi namun juga bagi masyarakat yang memiliki standar kelulusan sekolah vokasi seperti diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan.
"Karena masih banyak lulusan SMA ataupun SMK, mereka yang perlu mendapatkan magang sehingga punya pengalaman dan bisa diterima untuk bekerja," kata Yuni.
Hingga 2020, FHCI telah merekrut sebanyak 16.500 mahasiswa dari 300 perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melakukan program magang yang bersertifikat di 143 BUMN selama satu semester atau 6 bulan.