Palu, (ANTARA Sulteng) - Pengusaha Jepang dilaporkan tertarik mengembangkan usaha budidaya ikan tuna di Kabupaten Tojo Una una bahkan telah melakukan survei lokasi untuk mengidentifikasi lokai budidaya yang paling cocok.
"Kami telah bertemu dengan utusan pengusaha asal Jepang itu dan mereka berjanji akan kembali lagi untuk melakukan pembicaraan yang lebih mendalam mengenai rencana investasi tersebut," kata Bupati Tojo Una una Damsik Ladjalani yang dihubungi dari Palu, Minggu.
Damsik sendiri mengaku telah menyarankan akan lokasi budi daya ikan tuna tersebut berada di kepulauan yang bersebelahan dengan lokasi budi daya mutiara.
"Kalau mutiara saja hidup, berarti habitatnya cocok pula untuk ikan tuna," katanya.
Dia mengatakan, ikan tuna di perairan Teluk Tomini saat ini banyak diminati pasar mancanegara karena memiliki daging yang agak gelap dibanding tuna dari perairan lainnya. Ikan tuna di perairan Teluk Tomini banyak yang berjenis sirip kuning.
Dia mengakui ikan tuna di Teluk Tomini saat ini jumlahnya terus berkurang karena tidak hanya nelayan Sulawesi Tengah yang menangkapnya, melainkan juga dari Gorontalo dan sejumlah daerahnya.
"Kami menyambut baik niat investor Jepang untuk membudidayakan tuna di sini (Teluk Tomini) karena akan meningkatkan pendapatan daerah," katanya.
Dia mengatakan, budi daya ikan tuna itu tidak akan mengganggu wilayah operasional nelayan lokal karena lokasinya sudah ditentukan.
Damsik menuturkan, potensi perikanan di Kabupaten Tojo Una-Una yang berada di kawasan perairan Teluk Tomini cukup besar seperti ikan tuna, cakalang, layang, kerapu, kakap, napoleon, cumi-cumi, udang windu dan sejumlah jenis ikan hias.
Dia memperkirakan potensi perikanan tangkap di Teluk Tomini mencapai 77 ribu ton per tahun, dengan stok ikan diperkirakan 196 ribu ton per tahun.
Data Badan Pusat Statistik mencatat ekspor ikan dan udang dari Sulawesi Tengah selama 2011 masih relatif kecil, yakni sebanyak 500 ton dengan capaian devisa sebesar 4,38 juta dolar AS.(T.R026)