Pejabat lawan mantan di Pilgub Sulteng

id pilkada

Pejabat lawan mantan  di Pilgub Sulteng

ilustrasi .

Palu (ANTARA) - Bakal Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Tengah telah mengerucut. Dari empat kandidat pasangan, hanya dua yang lanjut maju dalam Pilkada Sulteng.

Pasangan Anwar Hafid-Sigit Purnomo Said dan Rusli Dg Palibbi-Aldi Taher tersingkir karena tidak cukup mendapatkan perahu politik.

Menyisakan Rusdy Mastura-Ma'mun Amir dan pasangan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala. 

Kedua pasangan ini bukan anak kemarin sore. Rusdy Mastura merupakan mantan Wali Kota Palu. Lahir di Sulawesi Tengah, 8 Februari 1950, pernah menjabat sebagai Wali Kota Palu untuk dua periode, dari tahun 2005 hingga 2015. Rusdy kini aktif menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Provinsi Sulawesi Tengah.

Ma'mun Amir Pelaksana tugas Bupati Banggai pada 19 November 2005 s/d 09 Mei 2006 dan selanjutnya terpilih menjadi Bupati Banggai priode 08 Juni 2006 s/d 08 Juni 2011.

Sementara Mohammad Hidayat Lamakarate adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng yang menjabat sejak 11 Agustus 2017. Lahir di Palu, pada 08 Oktober 1970, pernah menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.

Hidayat ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Walikota Palu periode 2015-2016. Dan sebelum menjadi Plt Wali Kota Palu, pernah menjabat sebagai Plt Bupati Kabupaten Banggai Laut. Plt Wali Kota Palu.

Bartholomeus Tandigala atau yang akrab disapa Pak Bartho lahir di Rantepao, Toraja Utara, tahun 1961. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng. Dan pernah mendapat kepercayaan Mendagri sebagai Penjabat Bupati Morowali pada 25 Mei 2018 hingga 26 September 2018. Bartholomeus selama menjadi PNS telah mengabdikan diri dibirokrasi selama 33 tahun.

Jika dilihat dari latar belakang masing-masing pasangan calon, tidaklah heran jika pilkada kali ini merupakan pertarungan antara mantan pejabat dan pejabat terbaik di provinsi yang terletak di Jantung Pulau Sulawesi itu.

Hidayat Lamakarate maupun Bartholomeus telah resmi mengundurkan diri dari PNS dan berkonsentrasi penuh pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.

               putra terbaik

Pengamat Politik Achrul Udaya mengatakan bahwa kedua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang maju bertarung di Pilkada Sulteng adalah putra-putra terbaik yang dimiliki daerah itu.

Menurutnya, kedua pasangan tidak perlu diragukan lagi kemampuan mereka dalam memimpin Sulteng lima tahun ke depan.

Rusdy Mastura dan Ma'mun Amir, menurut dia memiliki kinerja yang bagus selama menjabat Wali Kota Palu dan Bupati Banggai.

Begitu halnya dengan pasangan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala. Hidayat misalnya, seorang PNS yang memiliki jabatan terakhir sebagai Sekretaris Daerah (Sekdaprov) Sulteng.

Beliau, kata Achrul masih muda dan memiliki semangat dan cerdas sehingga tidak perlu diragukan lagi kemampuannya untuk memimpin Sulteng lima tahun ke depan, jika terpilih.

Pasangannya, Bartholomeus Tandigala, selain PNS yang jabatan terakhir sebagai kepala BPBD Provinsi Sulteng, Bartho juga pernah menjadi penjabat Bupati Morowali.

Dengan segudang pengalaman yang disandang kedua calon pasangan Gubernur Sulteng tersebut, Achrul yakin mereka bisa memimpin dan membawa Sulteng lebih baik lagi di segala sektor dan bidang pembangunan di daerah ini.

Achrul yang mantan pendiri Partai Berkarya dan pernah menjadi pengurus Partai Bulan Bintang, Partai Gerindra dan kini sebagai Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulteng itu menilai pertanian dan perkebunan harus mendapat perhataian Gubernur Sulteng mendatang.

Sulteng harus bisa manfaatkan kesempatan atau peluang emas ini dengan menjadi penyangga utama bagi kebutuhan berbagai jenis pangan dan komoditi lainnya.

"Kalau tambang, suatu saat akan habis juga.Tapi pertanian tetap ada dan tersedia terus," ujar Achrul.

Pengamat Politik Universitas Tadulako (Untad) Palu Dr Darwis menilai pilkada gubernur yang menyuguhkan pertarungan pejabat dan mantan pejabat menunjukkan partai politik gagal dalam menyediakan kader-kader terbaiknya.

"Tidak ada yang langsung dilahirkan parpol dari kadernya sendiri," kata dia.

Contoh, Rusdy Martura adalah mantan Wali Kota Palu dua periode, meski sekarang ini dia menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Sulteng.

Begitu pula Mohammad Hidayat Lamakarate juga mantan pejabat di lingkungan Pemprov Sulteng. Jabatan terakhirnya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulteng.

Sama halnya dengan wakil gubernur yang akan bertarung dalam pilkada ini seperti Ma'mun Amir sebelumya pernah menjabat Bupati Banggai.

Demikian pula Bartholomeus Tandigala. Beliau pernah menjabat pelaksana tugas Bupati Morowali dan jabatan terakhir sebelum mundur dari PNS adalah Kepala BPBD Provinsi Sulteng.

"Itu sebabnya saya katakan bahwa parpol gagal membina dan melahirkan kadernya sendiri untuk bisa maju bertarung di pilkada," ujar Darwis.

            penuhi syarat

Sementara Ketua KPU Sulteng Tanwir Lamaming mengatakan kedua pasangan calon Gubernur Sulteng yang telah mendaftar ke KPU telah memenuhi syarat pencalonan sebagaimana yang diatur dan ditetapkan oleh Undang-Undang dan KPU.

Baik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Rusdy Mastura-Mamun Amir maupun pasangan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala, kata dia, berkas persyaratan pencalonan, semuanya telah terpenuhi.

"Kami sudah melakukan verifikasi berkas pencalonan dan kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng tersebut telah memenuhi syarat untuk selanjutnya akan memenuhi tahapan, termasuk pemeriksaan kesehatan," katanya.

Tahapan yang harus segera dilakukan oleh masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah menjalani pemeriksaan kesehatan.

Ia mengatakan, KPU Sulteng telah menunjuk Rumah sakit Umum Daerah (Undata) Palu sebagai tempat untuk pemeriksaan kesehatan dengan batas waktu sampai 11 September 2020.

Berdasarkan data, pasangan calon Gubernur Sulteng, Rusdi-Ma'mun Amir didukung 9 parpol yakni Nasdem,PKS,PKB, Hanura,Perindo, Golkar,Demokrat, PAN dan PPP.

Pasangan itu juga didukung dua partai non parlemen yakni PRD dan Partai Garuda.

Sementara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Hidayat Lamakarate-Bartholomeus diusung Partai Gerinda, PDIP,PSI,Berkarya,PKPI, Gelora dan Partai Bulan Bintang.

Kini semuanya tergantung dari masyarakat untuk menjatuhkan pilihan sesuai dengan hati nurani sendiri dan bukan karena ajakan atau bujuk rayu dari siapapun, tetapi melihat dari segi kemampuan dan juga kinerja mereka selama ini.