Empat hari terakhir Parigi Moutong diguncang 25 kali gempa

id Bmkg, gempa parimo, palasa

Empat hari terakhir Parigi Moutong  diguncang 25 kali gempa

Ilustrasi - Seismograf mencatat getaran gempa. ANTARA/Shutterstock/pri.

Palu (ANTARA) -
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejak empat hari terakhir Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, diguncang 25 kali gempa.


 


"Pusat gempa berada di Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong terjadi sejak tanggal 27-30 November 2020 sebanyak 25 kali," kata Pejabat BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty yang dihubungi di Palu, Senin.


 


BMKG menjelaskan gempa yang terjadi empat hari berturut-turut di Palasa sejak Jumat hingga Senin pagi pukul 06.00 Wita dipicu aktivitas sesar lokal, dengan pusat gempa berada di darat sehingga tidak berpotensi tsunami.


 


Berdasarkan grafik yang dirilis BMKG, rata-rata guncangan gempa dengan magnitudo di bawah empat dengan kedalaman bervariasi.


 


"Sejak hari pertama guncangan, kami terus melakukan pemantauan sampai sekarang, kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak terjadi kepanikan berlebihan," ujar Hendrik yang juga Kepala Seksi Informasi dan Data BMKG.


 


Menurut dia, peristiwa alam yang terjadi di Parigi Moutong tentu membuat psikologi masyarakat menjadi tidak tenang, sehingga BMKG meminta masyarakat agar tenang dan tetap waspada.


 


BMKG juga meminta, gara masyarakat setempat melakukan mitigasi mandiri minimal di lingkungan rumah masing-masing, lalu perhatikan struktur rumah dan benda-benda yang mudah bergeser serta tetap tenang dan tidak panik, selain itu masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong.


 


"Kami juga menyarankan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.


 


Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong Nyoman Adi mengemukakan, situasi terkini di Desa Palasa sudah mulai kondusif dan pemerintah setempat telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak guna memperkuat dan mengantisipasi gempa susulan.


 


"Sejauh ini kami belum mendirikan posko pengungsian maupun dapur umum karena situasi masih aman," ujar Nyoman.


 


Pemkab Parigi Moutong juga meminta masyarakat, agar tetap tenang dan waspada serta jangan panik berlebihan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.