Nelayan Parigi Moutong hilang ditemukan terdampar di pesisir Pohuwato

id Tim SAR, Basarnas kantor SAR, nelayan hilang, Parigi Moutong, Sulteng, Andrias Johanes

Nelayan Parigi Moutong hilang  ditemukan terdampar di pesisir Pohuwato

Satu nelayan hilang asal Desa Tilung Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dijemput tim SAR gabungan setelah terdampar di perairan Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Senin (19/4/2021). ANTARA/HO/tangkap layar/ Basarnas Palu

Palu (ANTARA) -
Dua nelayan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, yang dilaporkan hilang saat
turun melaut di perairan Teluk Tomini terdampar di pesisir Pohuwato Provinsi Gorontalo dalam keadaan selamat.
 
"Selama empat hari dinyatakan hilang, dua korban ditemukan selamat pada Minggu (18/4) sekitar pukul 16.00 WITA di sekitar wilayah Desa Molosipat, Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andrias Hendrik Johanes yang dihubungi dari Palu, Senin.
 
Dia mengemukakan, pada pencarian hari ketiga, tim SAR mendapat kabar bahwa kedua nelayan asal Desa Tilung, Kecamatan Tomini atas nama Burhan (50) dan Zainudin (28) telah ditemukan nelayan Desa Torsiaje, Kecamatan Popayato Barat, Gorontalo.
 
Lalu, kedua korban untuk sementara dievakuasi ke rompong karena cuaca tidak bersahabat, sehingga tidak memungkinkan evakuasi ke darat saat itu.
 
Menerima laporan tersebut, tim SAR gabungan pada Senin (19/4) bergegas menuju Desa Molosipat menjemput korban di rompong menggunakan perahu karet.
 
Setelah di evakuasi ke darat, korban selanjutnya di bawah ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis, mengingat kondisi korban lemas.
 
"Kondisi mereka sehat setelah empat hari terombang ambing di tengah lautan. Kini mereka mendapat perawatan medis guna pemulihan tenaga," ujar Andrias.
 
Dua nelayan asal Desa Tilung turun melaut pada Kamis (14/4), dengan tujuan menuju rompong arah Desa Bolano Lambunu dengan waktu tempuh sekitar empat jam. Di tengah perjalanan sekitar pukul 14.00 Wita, keduanya dihantam ombak besar dan diduga perahu mereka tumpangi terbalik dan hari itu juga mereka dinyatakan hilang.
 
Ia menyebutkan atas penemuan tersebut pihak keluarga menyambut korban dengan penuh rasa haru dan sukacita karena bisa bertemu kembali dalam keadaan selamat, meskipun keduanya menantang maut di tengah laut.
 
"Apa yang kita saksikan hari ini, sudah kehendak Tuhan maha kuasa. Kami turun bersyukur operasi SAR kali ini membuahkan hasil yang sangat baik. Lalu, keluarga korban juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi pihak-pihak terlibat dalam kegiatan ini," ucap Andrias.
 
Dia menambahkan, atas penemuan korban maka kegiatan operasi SAR dinyatakan ditutup dan seluruh unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing dengan ucapan terima kasih.