Wabub Parimo: Kunci sukses penanganan stunting komitmen daerah

id Stunting, kekerdilan, Parigi Moutong, pemkabparimo, Wabub Parimo, Badrun Nggai, Bappelitbangda, irwan, Sulteng,Kunci suk

Wabub Parimo:  Kunci sukses penanganan stunting komitmen daerah

Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong, Badrun Nggai. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Wakil Bupati Parigi Moutong menyebutkan, kunci kesuksesan menurunkan angka stunting atau kasus kekerdilan anak berangkat dari komitmen daerah.
"Komitmen daerah menyangkut tentang pemerintah dan perangkatnya, termasuk pemangku kepentingan dan para pihak lainnya yang terlibat," kata Badrun di Parigi, Rabu.
 
Ia menilai, kesuksesan Parigi Moutong menekan angka stunting tidak terlepas dari kerja nyata yang dilakukan perangkat daerah lintas sektor, hingga pelibatan pihak akademisi mengkaji hal-hal teknis dalam rangka optimalisasi program kegiatan.
 
Sebagai pedoman dalam mengoptimalkan program dan kegiatan, kabupaten ini menggunakan delapan aksi konvergensi yang meliputi analisis situasi, perencanaan kegiatan, rembuk stunting, penerbitan peraturan kepala daerah dan aturan turunannya di tingkat desa/kelurahan, pembinaan kader, pengembangan sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data, serta peninjauan kembali kinerja tahun.
 
"Selama empat tahun program pengendalian kekerdilan anak kami jalankan, Parigi Moutong mampu menekan angka kasus itu dari 34,4 persen tahun 2018 menjadi 12 persen tahun 2020. Kami berharap tahun ini angka itu dapat ditekan seminimal mungkin agar daerah ini bebas stunting," kata Badrun berharap.
 
Menurut dia, bila kasus kekerdilan dapat dicegah sedini mungkin, tentu dapat mengurangi risiko Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), oleh karena itu peran serta pada masing-masing instansi dan pihak yang terlibat perlu memasifkan sosialisasi dan edukasi agar informasi terkait penanganannya tersampaikan merata di publik.
 
Kepala Bandan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irwan memaparkan, dari hasil kerja keras pemerintah setempat, sejumlah penghargaan telah di raih baik skala lokal maupun Nasional, salah satunya yakni ikut terlibat dalam kegiatan penilaian aksi percepatan penurunan kasus stunting terintegrasi tingkat nasional pada akhir 2020.
 
"Kami berhasil meraih tiga kategori terbaik, antara lain, terbaik kabupaten replikatif, kemudian kategori kabupaten tampilan pameran dan desa lokus terbaik, serta terbaik satu aksi percepatan penurunan stunting terintegrasi kabupaten/kota se-Sulteng tahun lalu," ungkapnya.
 
Tahun 2021, pemerintah setempat telah menetapkan kurang lebih 36 desa dari tujuh kecamatan sebagai lokus penanganan stunting dengan sebaran menonjol berada di wilayah utara kabupaten tersebut yang dipengaruhi salah satu faktor,yakni kerawanan pangan pada wilayah-wilayah pegunungan.
"Bagi desa yang telah dinyatakan keluar sebagai desa lokus, pemerintah tetap melakukan pendampingan supaya tidak terjadi lonjakan kasus," demikian Irwan.