Katib Syuriah Sulteng sebut PBNU butuh pemimpin futuristik

id PBNU, NU, katib NU, Abdullah Latopada, Sulteng, ormas

Katib Syuriah Sulteng sebut PBNU butuh pemimpin futuristik

Katib Syuriah atau Juru Catat Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU)Sulawesi Tengah, Abdullah Latopada. ANTARA/HO/Dok Pribadi

Palu (ANTARA) -
Katib Syuriah atau Juru Catat Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (NU) Sulawesi Tengah Abdullah Latopada menyebutkan tubuh Pengurus Besar (PBNU) harus melahirkan pemimpin berkarakter futuristik dalam Muktamar yang akan digelar 23-25 Desember 2021 di Lampung.
 
“Jika ditanyakan pada saya, kita memang sangat butuh regenerasi di tubuh PBNU atau NU, kita sangat butuh,” kata Abdullah di Palu
 
Ia menjelaskan, relevansi kepemimpinan pada tubuh PBNU sudah seharusnya memperhatikan betul kemajuan zaman seperti saat ini. 
 
Jika berkaca pada kemajuan zaman, maka sepantasnya Ketua Umum (Ketua Tanfidziyah) masa khidmat 2022-2026 haruslah dipimpin oleh orang-orang muda yang ditunjang dengan wawasan nasional dan internasional.
 
"Bukan berarti yang lainnya tidak bisa, akan tetapi pada kondisi saat ini PBNU dituntut harus melakukan regenerasi untuk melahirkan figur-figur yang baru tidak lepas dari kemajuan zaman," ujar Abdullah.
 
Sebagaimana ia mengutip salah satu hadist Nabi yakni, "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu.
Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".
 
“Maka berangkat dari itu bukan yang lain tidak baik, semuanya baik, tetapi kita membutuhkan generasi-generasi baru,” kata Abdullah.
 
Ia menilai ada sejumlah kader memiliki kans dan cocok memimpin NU ke depan di antaranya Gus Yahya dan KH Yahya Cholil Staquf. 
 
Selain sosok yang energis Gus Yahya misalnya terbukti memiliki wawasan yang luas, apalagi berbicara tentang bagaimana agama menjadi pilar kedamaian dunia atau yang seringkali didengar pada teori futuristik.
 
“Meskipun begitu, ya semuanya kita kembalikan lagi pada muktamirin nanti. Kalau saya ditanya, tentu jawabanya kita butuh pemimpin yang visioner,” ucap Abdullah.
 
Ia mengaku, sejauh ini komunikasi telah dilakukan dengan para Katib Syuriah Pengurus Wilayah (PW) NU kawasan Sulawesi, bahkan Indonesia Timur. 
 
"Saya sudah berkomunikasi dengan Katib Suriyah pengurus wilayah membahas soal calon ketua PBNU kedepan," demikian Abdullah.