Satgas: Prokes diperketat meski kasus positif menurun

id COVID-19, pandemi, ingat pesan ibu, protokol kesehatan, prokes

Satgas:  Prokes diperketat meski kasus positif menurun

Tangkapan layar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry dalam webinar "Jangan Halu, Pandemi Belum Berlalu", Senin (22/11/2021). (ANTARA/Sanya Dinda)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry mengatakan penerapan protokol kesehatan (prokes) terus diperketat, dipantau melalui aplikasi Peduli Lindungi, meski kasus positif COVID-19 telah menurun.

"Kenapa kita bisa mempertahankan kasus rendah? Karena ketika kita mulai melonggarkan aktivitas, karena level PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) terus turun, aktivitas dilonggarkan, mobilitas meningkat, tapi prokes justru diperketat," katanya dalam webinar "Jangan Halu, Pandemi Belum Berlalu" yang dipantau di Jakarta, Senin.

Di negara lain ketika penyebaran COVID-19 mulai bisa dikendalikan, kasus positif COVID-19 melandai, pelonggaran aktivitas diikuti oleh pelonggaran penerapan prokes. Akibatnya negara tersebut kembali mengalami lonjakan kasus positif COVID-19.

"Satgas COVID-19 bidang perubahan perilaku pun terus berupaya membangun kesadaran masyarakat. Saat ini alhamdulillah nilai kepatuhan masyarakat masih tinggi," katanya.

Indonesia juga perlu mempertahankan pelacakan dan pengetesan COVID-19 meski kasus positif tengah landai.

Menurut Sonny, beberapa negara cenderung mengurangi pelacakan dan pengetasn saat kasus sedang landai.

"Kalau kita justru meningkatkan 'testing' (pengetesan) dan 'tracing' (pelacakan) agar kita bisa menemukan secepat-cepatnya orang yang terkonfirmasi positif dan menghindari penularan," kata dia.

Pemerintah juga akan menggencarkan vaksinasi COVID-19 agar segera mencapai target. Saat ini, 89 juta orang telah mendapat vaksin dosis lengkap atau sekitar 43 persen dari 208 juta penduduk yang ditarget pemerintah.

"Untuk dosis pertama, udah capai 134 juta orang. Kalau dari cakupan penduduk Indonesia, jumlah orang yang sudah divaksin 134 juta ini setara 50 persen dari jumlah penduduk, tapi kalau dari target vaksinasi, ini sudah capai 64 persen," katanya.

Apabila vaksinasi lengkap sudah mencapai 50 persen dari target pemerintah akan mulai vaksinasi anak dan vaksinasi penguat atau dosis ketiga.

"Sekarang mobilitas penduduk sudah mulai meningkat, tapi masih lebih rendah dari situasi normal. Ketika kita mulai aktivitas secara masif, maka kita harus pastikan prokes dimaksimalkan dengan baik," katanya.