Pemkot Palu terapkan pengetatan kegiatan sosial untuk cegah Omicron

id COVID-19, petugas kesehatan, pcr, swab, Corona, sulteng,Dinkespalu, Pemkotpalu, ilham

Pemkot Palu  terapkan pengetatan kegiatan sosial untuk cegah Omicron

Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan antigen untuk mendeteksi penularan COVID-19 di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (21/8/2021). (ANTARA FOTO/Rangga Musabar/bmz/aww)

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah segera menerapkan skema pembatasan sosial dalam rangka mencegah penularan COVID-19, terutama varian baru, Omicron.
 
"Kami telah melakukan rapat percepatan penanganan COVID-19 lintas instansi yang dipimpin langsung Wali Kota Palu. Dalam upaya ini pemerintah setempat menggunakan empat skema pencegahan dan penanggulangan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham yang dihubungi di Palu, Jumat.
 
Ia menjelaskan saat ini Palu masuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri, sekaligus penerapannya mengikutkan kebijakan PPKM Level 3 guna mengetatkan mobilitas masyarakat.
 
Menurut kajian epidemiologi dilakukan pihaknya, per Kamis (3/2), angka positif di Palu meningkat menjadi 12 kasus, sehingga pemerintah setempat mulai menggencarkan berbagai langkah konkret untuk menekan penularan virus supaya tidak meluas.
 
"Empat skema antisipasi dilakukan di antaranya optimalisasi 3T (testing, tracing, dan treatmen), pendekatan persuasif, penyiapan sasaran dan prasarana perawatan medis di rumah sakit rujukan serta menyiapkan rumah sakit darurat atau tempat perawatan terpadu termasuk pembatasan aktivitas sosial," kata Ilham.
 
Ia mengemukakan pada upaya pencegahan dan penanggulangan, pemerintah setempat bekerja simultan, termasuk melibatkan forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda).
 
Selain itu, penelusuran dilakukan tim surveilans, melibatkan tenaga medis masing-masing puskesmas, serta tenaga penelusur di masing-masing kelurahan.
 
"Menurut prediksi pemerintah pusat puncak penularan COVID-19 varian baru, Omicron, terjadi pada Februari-Maret 2022. Merujuk pada prediksi itu, maka Pemkot Palu melakukan pembenahan dan penyiapan personel, mulai dari tingkat satuan tugas hingga petugas medis di rumah sakit, dan memastikan semua perangkat, sarana, dan prasarana pendukung sudah harus tersedia," ujar dia.
 
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Pemkot Palu juga telah menyediakan kurang lebih 100 tempat tidur di ruang perawatan khusus pasien COVID-19.

Pemkot juga akan menyediakan rumah sakit darurat bilamana ke depan kapasitas tempat tidur di rumah sakit itu tidak cukup.

"Kami berharap kondisi ini jangan sampai melonjak drastis, maka salah satu langkah dioptimalkan adalah 3T. Peningkatan kasus tahun lalu menjadi pelajaran, artinya pencegahan harus masif dilakukan," demikian Ilham.