Parimo siap pasok dua komoditas pertanian ke Samarinda dan Panajam

id Bappelitbangda, Irwan, pangan, beras durian, Panajam, Samarinda, Sulteng, Kaltim, pemkabparimo

Parimo siap pasok dua komoditas pertanian  ke Samarinda dan Panajam

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong, Irwan. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah siap memasok dua komoditas pertanian produk mereka yakni beras dan durian montong  ke  Kota Samarinda dan Kabupaten Panajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur  untuk memenuhi kebutuhan pangan kedua daerah tersebut.

"Dari kunjungan kami beberapa waktu lalu di Kalimantan Timur, dua daerah ini tertarik dengan sektor tanaman pangan dan perkebunan khususnya beras dan durian montong," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parigi Moutong Irwan di Parigi, Sabtu.
 
Ia menjelaskan, ketertarikan dua daerah di Kalimantan Timur atas komoditas Parigi Moutong karena dinilai memiliki kualitas yang baik. Durian montong misalnya, sudah terkenal dan masuk pasar nasional.
 
Oleh karena itu, Kalimantan Timur akan mengembangkan durian montong sebagai komoditas perkebunan di Samarinda dan Panajam Paser Utara dengan memasok bibit dari Parigi Moutong.
 
"Parigi Moutong menjadi daerah penyuplai, karena mereka lebih tertarik pada bahan baku, sehingga menurut mereka beras dan durian montong cocok dipasarkan di sana," ucap Irwan.
 
Selan itu, dua daerah di Kalimantan Timur itu juga memberikan jaminan penjualan terhadap produk-produk asal Parigi Moutong masuk di pasaran lokal mereka.
 
"Sejauh ini, kami belum berbicara seberapa banyak jumlah produksi beras dibutuhkan. Kami juga sedang menyusun skema yang tepat agar permintaan Panajam Paser Utara dan Samarinda bisa dipenuhi," tutur Irwan.
 
Secara umum, rata-rata surplus beras Parigi Moutong per tahun di angka 165.821 ton atau 74,43 persen dengan jumlah produksi 235.933 ton dari target luas tanam 64.590 hektare.
 
Guna mewujudkan konsistensi suplai ke luar daerah, maka pemerintah setempat mengupayakan petani meningkatkan nilai kualitas dan produktivitas pangan.
 
Lalu, di sisi lain jarak tempuh ke daerah tujuan juga relatif dekat. Yang mana, pengiriman barang/komoditas dari pelabuhan penyeberangan Taipa Palu hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam ke Kalimantan Timur.
 
"Akses perdagangan kita cukup dekat. Artinya dari kerja sama ini memberikan dampak positif terhadap kedua belah pihak untuk saling menguntungkan," demikian Irwan.