BPBD: 304 kk dua kecamatan di Parimo terdampak banjir

id Banjir, Moutong, Taopa, bpbdparimo, Rivai, tanggap darurat, Sulteng, Parigi Moutong,Pemkabparimo

BPBD:  304 kk dua kecamatan di Parimo terdampak banjir

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Rivai. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah melaporkan kurang lebih 304 kepala keluarga di dua kecamatan di kabupaten itu terdampak banjir dan akan direkomendasikan status darurat bencana.

"Kami sudah melakukan evaluasi lokasi banjir setelah dua hari kami berada di lokasi. Olehnya kami telah melaksanakan pertemuan dengan pemangku kepentingan membahas persoalan status bencana, sebab surat keputusan status bencana maksimal dikeluarkan 2x24 jam," kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Rivai di hubungi dari Palu, Rabu.

Ia memaparkan, dua kecamatan terdampak yakni Kecamatan Taopa terdiri dari Desa Tuladengi Sibatang dan Desa Tompo, sedangkan Kecamatan Moutong terdiri dari Desa Pande, Pande Lapa, Gio Barat, Gio dan Desa Tuladengi Pantai.

Banjir melanda delapan desa di dua kecamatan terjadi pada Minggu (20/3), karena hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut, akibatnya air sungai meluap hingga ke pemukiman penduduk.

Dari peristiwa tersebut, kurang lebih 304 kepala keluarga terdampak, termasuk 201 lahan perkebunan dan 215 tambak milik warga ikut terdampak.

"Kami merekomendasikan status tanggap darurat bencana, karena enam kriteria tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 32 tahun 2021 tentang pedoman penentuan status darurat bencana terpenuhi, diantaranya timbul kerusakan akibat banjir, gangguan pelayanan pendidikan dan kesehatan," ujar Rivai.
Oleh karena itu, jika telah ditetapkan status tanggap darurat, maka

BPBD menghimpun berbagai bantuan logistik yang menjadi kebutuhan warga, termasuk kegiatan fisik seperti normalisasi alur sungai dan perbaikan talud, serta pembangunan jembatan.
 
"Dari asesmen kami lakukan kurang lebih 180 rumah warga mengalami kerusakan, termasuk dua jembatan penghubung desa," kata Rivai menambahkan.

Hingga hari ketiga pasca banjir, katanya, warga di kecamatan Taopa mulai membersihkan rumah mereka dari genangan air dan lumpur. Sedangkan warga terdampak di Kecamatan Moutong, sebagian masih mengungsi di rumah keluarga dan kerabat.
 
Di laporkan, saat ini kebutuhan mendesak warga yakni bahan makanan.
"Bantuan yang akan di salurkan menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP) melalui Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Sulteng dan mendapat respon positif, olehnya penanganan pasca bencana diharapkan lebih cepat dan terarah," demikian Rivai.