BPBD Parigi: Relawan bersihkan rumah warga dari dampak banjir susulan

id Banjir Bandang, tanggap darurat, banjir, Torue, Parigi Moutong, Sulteng, pemkabparimo, Bpbdparimo, Rivai

BPBD Parigi:  Relawan bersihkan rumah warga dari dampak banjir susulan

Warga membersihkan rumah mereka yang tergenang lumpur akibat dampak banjir bandang melanda Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan para relawan membantu membersihkan rumah warga dari sisa-sisa material lumpur akibat dampak banjir susulan di Desa Torue.
 
"Sejak Minggu (14/8) relawan Tagana sudah terlibat membantu mengevakuasi warga. Hari ini mereka ikut membantu pembersihan rumah warga terendam lumpur," kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Moh Rivai yang dihubungi dari Palu, Senin.
 
Ia menjelaskan hujan lebat terjadi pada Minggu (14/8) siang mengakibatkan air Sungai Torue meluap hingga tanggul darurat. Akibatnya air masuk pemukiman warga hingga merendam tiga dusun di desa tersebut, yakni Dusun 2, Dusun 3, dan Dusun 5.
 
Pembersihan rumah warga dari lumpur menggunakan peralatan seadanya. Pada proses pembersihan, warga kesulitan mengakses air bersih sebab sejumlah sambungan pipa air ke rumah tangga rusak diterjang banjir susulan.
 
"Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum sudah memperbaiki sambungan pipa rumah tangga dan warga sudah bisa memanfaatkan air bersih. Namun setelah banjir susulan, sebagian warga kesulitan mendapat air bersih," tutur Rivai.
Warga membersihkan rumah mereka yang tergenang lumpur akibat dampak banjir bandang melanda Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). ANTARA/Moh Ridwan
Hingga kini, Pemkab Parigi Moutong masif fokus terhadap pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak bencana itu sejalan dengan kebijakan perpanjangan status tanggap darurat hingga 12 September 2022.
 
Dari peristiwa banjir susulan, kurang lebih 30 warga terpaksa harus mengungsi karena rumah masih terendam lumpur, ada pula perabotan dan peralatan rumah tangga hanyut tersapu air.
 
"Masa tanggap darurat diperpanjang 30 hari, oleh karena itu kami masih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan warga terdampak, khususnya korban yang kehilangan rumah dan korban yang rumahnya rusak berat," ucap dia.
 
Dalam penanggulangan banjir bandang di Torue, pihaknya telah berkoordinasi lintas sektor guna percepatan penanganan tanggap darurat.
 
"Sungai Torue akan ditangani khusus oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III), dan saat ini kegiatan normalisasi masih berlangsung untuk penanganan darurat," demikian Rivai.