Dinsos pasok 11 ribu paket makanan siap saji pascabanjir di Parigi Moutong

id Banjir bandang, banjir Parimo, Sienjo, Sibalago, Toribulu, Tagana, dinsosparimo, dapurumum, logistik bencana, Parigi Mou

Dinsos pasok 11 ribu paket makanan siap saji pascabanjir di Parigi Moutong

Dok- warga Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak diterjang banjir bandang, Senin (24/6/2024). ANTARA/Moh Ridwan

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Dinas sosial (Dinsos) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengaku telah memasok 11 ribu lebih paket makanan siap saji kepada warga terdampak banjir yang melanda wilayah setempat.
 
"Hingga hari ke-11 masa tanggap darurat penyediaan makanan siap saji kepada warga terdampak banjir masih menjadi prioritas," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Parigi Moutong Safaat Pampi, Kamis.
 
Ia menjelaskan makanan siap saji disediakan oleh pihaknya melalui dapur umum dibantu 25 personel taruna siaga bencana (Tagana) Parigi Moutong dan 10 personel Tagana Sulawesi Tengah.
 
Setiap hari dapur umum melayani warga terdampak bencana di Desa Sienjo dan Sibalago, Kecamatan Toribulu untuk memenuhi kebutuhan makan tiga kali yakni pagi, siang dan malam.

"Sebagaimana garis koordinasi dalam penanganan darurat bencana, Dinas Sosial ditugaskan mengurus logistik, termasuk menyediakan dapur umum," ujarnya.
 
Ia mengemukakan dapur umum beroperasi hingga masa tanggap darurat selesai, sesuai surat keputusan (SK) Bupati Parigi Moutong tentang tanggap darurat bencana banjir yang berlangsung selama 14 hari mulai 24 Juni hingga 7 Juli 2024.
 
Sampai saat ini pelayanan di dapur umum terlaksana dengan baik, dan ketersediaan logistik juga memadai, termasuk menurut dijadikan juga bervariasi.
 
Ini adalah misi kemanusiaan, maka semua personel Tagana terlibat bekerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan," tutur Safaat.
 
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong dari sembilan desa ditetapkan status tanggap darurat, dua desa dianggap terdampak parah yakni Desa Sienjo dan Sibalago.
 
Peristiwa banjir bandang menerjang wilayah tersebut terjadi pada Minggu (23/6), sekitar 40 unit rumah warga rusak, 21 unit rumah hilang, 170 jiwa terpaksa mengungsi dari 601 jiwa warga terdampak dan satu orang korban jiwa.
 
"Di sisa waktu tiga hari masa tanggap darurat kami terus mengoptimalkan pelayanan kepada warga terdampak," kata dia.