Dinas TPHP Parigi Moutong catat 119 hektare sawah rusak akibat dampak banjir

id Banjir bandang, sawah, sawah puso, Dinas TPHP, pemkabparimo, Dadan Priatna, bencana hidrometeorologi, Toribulu, Sienjo

Dinas TPHP Parigi Moutong catat 119 hektare sawah rusak akibat dampak banjir

Warga Desa Sienjo Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah melihat sawahnya yang rusak akibat dampak banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut, Senin (24/6/2024). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah mencatat sekitar 119 hektare lahan persawahan rusak atau puso akibat dampak banjir pada Minggu (23/6) di Kecamatan Toribulu.
 
"Kami mengupayakan untuk pemulihan lahan persawahan milik petani di Kecamatan Toribulu," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Dadan Priatna dihubungi dari Palu, Minggu.
 
Ia menjelaskan langkah intervensi dilakukan pihaknya yakni membantu benih padi, kemudian melakukan normalisasi lahan persawahan, serta mengajukan bantuan lainnya kepada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulawesi Tengah maupun Kementerian Pertanian (Kementan).
 
Ia memaparkan 119 sawah yang rusak dampak banjir bandang milik 266 petani di Desa Sienjo, Desa Toribulu dan Desa Toribulu Selatan, serta sekitar 82 hektare sawah di wilayah tersebut terdampak rendaman namun tidak mengalami puso.
 
"Guna percepatan pemulihan dampak bencana hidrometeorologi, kami mengerjakan penyuluh pertanian di wilayah tersebut melakukan pendampingan terhadap petani, supaya mereka bisa menanam kembali," ujarnya.
 
Ia mengemukakan pertanian salah satu sektor unggulan Parigi Moutong, adanya dampak bencana hidrometeorologi tentu kondisi ini mempengaruhi produksi dan produktivitas pertanian bila tidak dilakukan langkah penanganan cepat.
Dok- Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Dadan Priatna memberikan keterangan terkait peningtakan produksi pertanian. ANTARA/Moh Ridwan
 
Di masa tanggap darurat bencana banjir, untuk sementara pihaknya mengupayakan normalisasi lahan persawahan dengan mengeruk sedimentasi terbawa banjir.
 
"Kerugian petani dari dampak bencana ini belum diketahui, saat ini kami sedang melakukan penghitungan. Kami berharap petani tidak berputus asa dan. Tetap optimis meningkatkan produksi ke depan," kata Dadan menuturkan.
 
Saat ini Pemkab Parigi Moutong terus melakukan langkah-langkah pemulihan dampak banjir selama masa tanggap darurat ditetapkan selama 14 Hari terhitung mulai 24 Juni hingga 7 Juli 2024.
 
Menurut catatan Pemkab setempat, dari delapan desa terdampak banjir , Desa Sibalago dinyatakan terdampak parah, sedikitnya satu orang korban jiwa dalam peristiwa itu.