BPBD percepat penanganan dampak banjir di Luwuk Timur

id banjir luwuk timur,dampak banjir,bencana banjir

BPBD percepat penanganan dampak banjir di Luwuk Timur

Banjir melanda Desa Pohi dan Indang Sari di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Selasa (30/8/2022). (ANTARA/Dokumentasi Warga)

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, mempercepat penanganan dampak banjir bandang di Desa Pohi dan Desa Indang Sari, Kecamatan Luwuk Timur.

Kepala BPBD Kabupaten Banggai Mujiono saat dihubungi dari Kota Palu, Jumat, mengatakan bahwa BPBD bersama instansi pemerintah terkait dan sukarelawan sudah membersihkan permukiman warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir di Desa Pohi dan Desa Indang Sari.

"Hari ini tersisa sejumlah rumah warga yang masih dalam proses pembersihan di dua desa tersebut," kata Mujiono.

Selain membersihkan lingkungan permukiman yang terdampak banjir, BPBD dan instansi pemerintah terkait mengerahkan alat berat untuk mengeruk lumpur yang mengalir ke sungai semasa banjir.

Menurut Mujiono, BPBD sudah mengeruk sungai di Desa Indang Sari menggunakan alat berat. Namun, pengerukan belum bisa dilakukan di Desa Pohi sampai hari ketiga setelah banjir.

"Operator alat berat belum berani mengeruk material di sungai karena di sekitarnya masih berlumpur dan sedimentasi, yang tidak memungkinkan dilalui alat berat karena masih labil," kata Mujiono.

Selain itu, ia melanjutkan, upaya pengerukan sungai di Desa Pohi juga terkendala keterbatasan ketersediaan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Banggai.

"Meski begitu kami terus mencari solusi agar alur sungai tersebut secepatnya bisa tertangani," katanya.

Dia menjelaskan pula bahwa BPBD membantu pemenuhan kebutuhan pangan korban banjir, termasuk menyiapkan makanan siap saji tiga kali sehari bagi korban bencana yang mengungsi.

Pada 30 Agustus 2022 banjir bandang menyebabkan setidaknya 15 rumah di Desa Indang Sari dan sembilan rumah di Desa Pohi rusak serta memaksa sekitar 500 warga mengungsi.