Bank Mandiri mengumpulkan dana dari global bond 300 juta dolar AS

id Bank Mandiri,Mandiri,Global Bond,Oversubscription

Bank Mandiri mengumpulkan dana dari global bond 300 juta dolar AS

Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom/pri

Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri mengumpulkan pendanaan sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp4,5 triliun dari penerbitan global bond yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis Perseroan.

“Global bond tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan kupon sebesar 5,5 persen. Dalam penerbitan global bond ini, Bank Mandiri menunjuk HSBC (The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited), J.P. Morgan, Mandiri Securities, Citigroup, MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group), dan Standard Chartered Bank sebagai Joint Lead Managers,” kata Pejabat Eksekutif Treasury dan International Banking Bank Mandiri Eka Fitria dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu.

Penerbitan global bond ini disebut menerima lebih dari 3,1 miliar dolar AS permintaan pada saat proses orderbook atau kelebihan permintaan (oversubscription) mencapai 10,3 kali dari jumlah yang diterbitkan.

“Ini merupakan oversubscription terbesar yang pernah dicapai oleh Bank Mandiri,” ujarnya pula.

Menurut Eka, tingkat oversubscription tertinggi dalam sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri merupakan sebuah pencapaian dan bukti bahwa investor percaya kepada kinerja Bank Mandiri di tengah maraknya sentimen negatif pasar kepada sektor perbankan dan pasar global.

Keyakinan investor yang positif, juga terlihat dari rating yang diberikan kepada obligasi ini dari lembaga pemeringkat internasional, yaitu Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch.

Investor pada penerbitan global bond tersebut didominasi oleh fund manager dan asset manager dengan porsi kepemilikan sebesar 76 persen, diikuti dengan bank sebesar 13 persen, dan pengelola dana pensiun sebesar 11 persen.

“Selain itu, sebagian besar investor berasal dari Asia sebanyak 78 persen dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) sebesar 22 persen. Pasca proses penerbitan, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX),” ujar dia pula.