Edgar Xavier Marvelo berhasil melawan rasa ragu untuk membawa pulang medali perak Asian Games 2022 cabang olahraga wushu nomor changquan putra, Minggu.
Pada pertandingan yang berlangsung di Xiaoshan Guali Sports Centre Taolu, Hangzhou, Edgar mengumpulkan 9.786 poin untuk memastikan dirinya mengulangi pencapaian pada Asian Games 2018.
Adapun medali emas diraih atlet China Sun Peiyuan dengan catatan 9.840 poin, dan medali perunggu direbut Song Chi Kuan asal Makao dengan 9.760 poin.
Seusai pertandingan dan upacara penyerahan medali, Edgar mengakui bahwa dirinya sempat dihinggapi rasa ragu untuk dapat menampilkan kemampuan terbaik, terutama akibat dirinya belum lama ini dibekap cedera.
"Aku ragu. Aku tanya mereka (orang tua dan kekasih), bisa gak sih? Siap. Kalau Mama sudah bilang bisa pasti bisa dan itu akan selalu ada di pikiranku," kata Edgar.
"Jika orang tua sudah mengatakan pasti bisa, itu artinya pasti bisa. Jangan pernah meragukan dirimu sendiri," tambahnya.
Edgar menjadi penampil terakhir dari 18 atlet wushu yang berkompetisi di nomor changquan putra. Atlet 24 tahun itu mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi beban dirinya, meski ia dapat mengetahui skor yang didapat para pesaingnya.
"Jadi di saat bertanding tadi berusaha fokus ke diri sendiri, tidak mau melihat lawan, tidak mau mendengar nilai dari lawan, jadi benar-benar fokus saya sampai ke waktu-waktu terakhir di saat harus masuk, nah itu baru lihat suasana, dan mendengarkan suasana," tutur peraih medali emas SEA Games 2019 dan 2023 itu.
Dengan keberhasilannya kembali mengukir prestasi di ajang Asian Games, Edgar berharap agar pencapaiannya dapat membakar semangat para atlet Indonesia lain untuk memberikan kemampuan terbaik selama bertanding di Hangzhou.
"Karena saya sudah selesai bertanding, saya berharap seluruh tim Indonesia, mau cabang olahraga wushu atau cabang olahraga yang lain, untuk memberikan prestasi yang terbaik juga. Untuk memberikan yang terbaik, tidak ada yang tidak mungkin, percayalah kepada diri sendiri. Terus berdoa dan jangan lupa keluarga," ucapnya.
Adapun medali emas diraih atlet China Sun Peiyuan dengan catatan 9.840 poin, dan medali perunggu direbut Song Chi Kuan asal Makao dengan 9.760 poin.
Seusai pertandingan dan upacara penyerahan medali, Edgar mengakui bahwa dirinya sempat dihinggapi rasa ragu untuk dapat menampilkan kemampuan terbaik, terutama akibat dirinya belum lama ini dibekap cedera.
"Aku ragu. Aku tanya mereka (orang tua dan kekasih), bisa gak sih? Siap. Kalau Mama sudah bilang bisa pasti bisa dan itu akan selalu ada di pikiranku," kata Edgar.
"Jika orang tua sudah mengatakan pasti bisa, itu artinya pasti bisa. Jangan pernah meragukan dirimu sendiri," tambahnya.
Edgar menjadi penampil terakhir dari 18 atlet wushu yang berkompetisi di nomor changquan putra. Atlet 24 tahun itu mengatakan bahwa hal tersebut tidak menjadi beban dirinya, meski ia dapat mengetahui skor yang didapat para pesaingnya.
"Jadi di saat bertanding tadi berusaha fokus ke diri sendiri, tidak mau melihat lawan, tidak mau mendengar nilai dari lawan, jadi benar-benar fokus saya sampai ke waktu-waktu terakhir di saat harus masuk, nah itu baru lihat suasana, dan mendengarkan suasana," tutur peraih medali emas SEA Games 2019 dan 2023 itu.
Dengan keberhasilannya kembali mengukir prestasi di ajang Asian Games, Edgar berharap agar pencapaiannya dapat membakar semangat para atlet Indonesia lain untuk memberikan kemampuan terbaik selama bertanding di Hangzhou.
"Karena saya sudah selesai bertanding, saya berharap seluruh tim Indonesia, mau cabang olahraga wushu atau cabang olahraga yang lain, untuk memberikan prestasi yang terbaik juga. Untuk memberikan yang terbaik, tidak ada yang tidak mungkin, percayalah kepada diri sendiri. Terus berdoa dan jangan lupa keluarga," ucapnya.