Cerita Adisti Farani jadi operator alat berat di industri pertambangan

id PT CPM,Sulteng,Palu,perempuan,pertambangan

Cerita Adisti Farani jadi operator alat berat di industri pertambangan

Adisti Farani (24) adalah salah satu dari belasan karyawan perempuan di PT Citra Palu Minerals yang menjadi operator articulated dump truck kapasitas 45 ton. (ANTARA/Kristina Natalia)

Palu (ANTARA) - PT Citra Palu Minerals mencatat telah mempekerjakan 519 orang, terdiri dari 15 persen perempuan lokal yang direkrut dari tujuh kelurahan di wilayah lingkar tambang.

Para pekerja perempuan itu tersebar di semua bidang di industri pertambangan, salah satunya adalah Adisti Farani (24) yang bergabung dengan PT CPM pada Desember 2023.

Adisti merupakan operator alat berat atau pengemudi articulated dump truck kapasitas 45 ton sebagai truck yang paling besar di PT CPM.

“Saya tidak menyangka akan ada di posisi sebagai operator, sekarang saya bangga bisa mengemudikan articulated dump truck kapasitas 45 ton,” kata Adisti, Jumat.

Adista mengaku tidak punya skil mengemudikan kendaraan roda empat sebelumnya, namun ia mendapatkan fasilitas pelatihan dari PT Mecmahon Mining Services (MMS).

“Awalnya saya takut tetapi karena faktor ekonomi dan perusahaan meyakinkan saya bahwa akan dilatih sampai bisa, sehingga saya terima tawaran untuk di bidang itu,” cerita Adisti.

Sebagai salah satu dari belasan perempuan lainnya di bidangnya, Adisti bangga bisa bekerja sebagai operator, mendapat hak-hak dan disetarakan dengan karyawan laki-laki.

“Saya mendapat kesempatan untuk bekerja dan saya memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, saya harap begitu juga perempuan lainnya agar lebih menghargai pekerjaan,” tutur Adisti.

Sementara itu Superintendent Trainer Development PT MMS Anto mengatakan karyawan baru dengan nol skil akan diberi pelatihan selama 300 jam dengan waktu kerja yang telah ditentukan.

“Latihannya sama seperti akan kerja di lapangan tetapi bedanya adalah lokasi latihannya, setelah mengikuti pelatihan selama 300 jam maka sudah akan menjadi operator asli dan dilepas di lapangan namun tetap mendapat pemantauan dari kami,” jelas Anto.

Dia menjelaskan selama pelatihan, PT CPM bekerjasama dengan PT MMS telah memiliki standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Karyawan yang sudah dianggap mampu mengemudi dengan baik akan mendapat surat ijin perusahaan yang tidak akan habis masa berlakunya.

“Selama latihan maupun di lapangan langsung akan lengkap dengan APD dan mengikuti standar dari pemerintah yakni APD dan ikuti aturan karena saat di lapangan akan ada warga lokal yang ada dan perlu hati-hati,” tuturnya.

Anto mengatakan PT CPM dan PT MMS berkomitmen mendukung program pemerintah untuk mendorong terwujudnya kesetaraan gender di perusahaan tambang.

“Saya berharap perempuan lainnya bisa memanfaatkan peluang dan kesempatan yang dibuka oleh perusahaan karena perempuan itu kuat dan bisa melakukan segala sesuatu,” tutup Anto.