Pemkab Sigi resmikan Al-Quran Center sebagai pusat pelatihan

id Sulawesi Tengah ,Kabupaten Sigi ,Alquran Center ,Bupati sigi

Pemkab Sigi resmikan Al-Quran Center sebagai pusat pelatihan

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta (kemeja putih) saat meresmikan bangunan Al Quran Center di Masjid Jami Al-Istiqomah Kotarindau. (ANTARA/HO-HUMAS PEMKAB SIGI)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), meresmikan Al-Quran Center di Masjid Jami Al-Istiqomah Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi sebagai pusat pengembangan dan pelatihan Al Quran bagi masyarakat setempat.
 
"Bangunan Alquran Center di Masjid Jami Al-Istiqomah Kotarindau ke depan dapat menjadi pusat pelatihan baca tulis Al Quran untuk generasi penerus di wilayah Kecamatan Dolo," kata Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Sigi, Jumat.
 
Dia menuturkan pentingnya kerjasama antara seluruh masyarakat dan tokoh agama dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan di Kabupaten Sigi khususnya di Dolo.
 
"Peran menjaga ketertiban ini baik tokoh agama juga dilakukan pemerintah daerah dalam upaya menyiarkan kebaikan dan berbagai upaya untuk menyukseskan program Sigi Religi," ucapnya.
 
Oleh karena itu, Bupati Sigi berharap ke depan pembinaan umat Islam dapat dilakukan di Al Quran Center dengan metode-metode yang sesuai dengan syariat dan bisa diamalkan masyarakat nantinya.
 
"Harapannya Al Quran Center dapat menjadi suatu wadah pembinaan umat dan pusat penanaman nilai-nilai Qurani dalam diri masyarakat," tutur Irwan.
 
Program Sigi Religi saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) untuk memastikan apa yang dilakukan pemerintah betul-betul menyentuh sampai lapisan bawah.
 
Sigi Religi mengatur di dalamnya termasuk bagaimana masing-masing umat beragama menjalankan Sigi Beribadah untuk umat Kristiani dan Sigi Berzikir untuk umat Islam.
 
Perda Sigi Religi menjadi dasar hukum sebagai legalitas atas kebijakan dan tindakan pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan program Sigi Religi, yang dapat menjadi perekat kemajemukan dan keberagaman kultur serta kepercayaan masyarakat Sigi yang dapat menopang peningkatan kualitas ketentraman dan kedamaian umat beragama.*