Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menilai pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan lebih baik pada kuartal II 2024, didukung terciptanya stabilitas politik pasca Pemilu 2024.
“Kuartal II kita lebih optimis karena dua faktor di antaranya stabilitas politik dengan hasil Pemilu memberikan kepastian keberlanjutan pemerintahan ke depan sehingga kepercayaan investor dan market harus terus dijaga,” kata Kamrussamad dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Menurut Kamrussamad, faktor kedua sebagai penentu ekonomi akan lebih baik di kuartal II tahun ini yakni belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) khususnya Transfer ke Daerah (TKD) mulai berjalan.
Seperti diketahui, kata Kamrussamad, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh 5,11 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi ini meningkat dari kuartal IV 2023 yang hanya 5,04 persen.
Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 merupakan tertinggi sejak tahun 2015. Sebelumnya di Q1-2014 sempat tumbuh 5,12 persen.
Kamrussamad menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 merupakan keberhasilan koordinasi pemerintah bidang ekonomi dalam mengorkestrasi bauran kebijakan fiskal, moneter, makroprodential sehingga bisa menggerakkan sektor rill.
“Pemerintah sudah berhasil menyelamatkan ekonomi Indonesia dari krisis akibat COVID-19. Pekerjaan rumah berikutnya pertumbuhan ekonomi harus lebih berkualitas dengan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran serta kemiskinan,” ujar Kamrussamad.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I-2024.
Pada triwulan I-2024, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.288,3 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.112,9 triliun.
“Ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 tumbuh sebesar 5,11 persen," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin (6/5).
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang solid, mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
"Kualitas pertumbuhan meningkat signifikan, tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) ke level di bawah prapandemi," kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/5).
Pada Februari 2024, jumlah orang yang bekerja tercatat sebesar 142,18 juta orang, meningkat 3,55 juta dibandingkan Februari 2023 sebesar 138,63 juta orang. Peningkatan tersebut turut berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran secara signifikan.
TPT pada Februari 2024 berada pada level 4,82 persen atau lebih rendah dari Februari 2023 sebesar 5,32 persen dan periode sebelum pandemi COVID-19 atau Februari 2019 sebesar 5,01 persen.
Lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar selama Februari 2023-Februari 2024 adalah akomodasi dan makan minum, perdagangan, serta administrasi pemerintahan yang masing-masing meningkat sebesar 0,96 juta orang, 0,85 juta orang, dan 0,76 juta orang.