Pemkab Tolitoli perkuat mitigasi risiko bencana dengan melibatkan masyarakat

id Kabupaten Tolitoli ,Sulawesi Tengah ,Mitigasi risiko bencana ,Bencana alam

Pemkab Tolitoli perkuat mitigasi risiko bencana dengan melibatkan masyarakat

Asisten Bidang Administrasi Umum Mukti (kiri) usai membuka kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi di Tolitoli. ANTARA/HO-HUMAS PEMKAB TOLITOLI

Tolitoli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli Sulawesi Tengah (Sulteng), memperkuat mitigasi risiko bencana di wilayah itu dengan melibatkan masyarakat setempat.


"Kabupaten Tolitoli tidak lepas dari risiko bencana, sehingga upaya mitigasi risiko bencana terus diperkuat oleh pemerintah daerah, " kata Asisten Bidang Administrasi Umum Mukti, usai membuka kegiatan sosialisasi komunikasi, informasi dan edukasi di Tolitoli, Minggu.
Ia mengemukakan, manajemen risiko merupakan proses manajemen, pengorganisasian dan kultur yang dilakukan dengan penekanan pada faktor-faktor yang bertujuan menghilangkan atau mengurangi akibat negatif dari suatu bencana.
"Tentunya itu dilaksanakan secara bertahap dan diarahkan terhadap identifikasi risiko, penilaian risiko, pemberian tanggapan serta perlakuan terhadap risiko saat sebelum terjadinya bencana," ucapnya.
Dia menjelaskan, upaya tersebut diperkuat melalui beberapa bidang yakni kesiapsiagaan potensi bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana dan pencegahan serta mitigasi.
"Mitigasi sebelum terjadinya bencana alam sangat penting untuk meminimalisasi terjadinya korban dan kerusakan di sekitar lokasi bencana," ujarnya.
Menurut dia, mencegah terjadinya bencana adalah tugas semua pihak dan diperlukan kerjasama semua stakeholder terkait.
"Penanggulangan bencana bukan hanya sekedar tugas pemerintah, melainkan perlunya kolaborasi antar sektor masyarakat dalam menghadapi situasi darurat," sebutnya.
Ia mengajak para kepala desa dan camat di Kabupaten Tolitoli untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya mitigasi risiko bencana.
"Harapannya dengan edukasi ini dapat mengubah perilaku dan budaya masyarakat untuk menciptakan masyarakat setempat yang tangguh terhadap bencana," tuturnya.