Dosen Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM Hendrie Adji Kusworo dalam keterangan tertulis di Palu, Sabtu, menyampaikan bahwa Ekspedisi Banggai Raya ini adalah kegiatan Push Conference dari salah satu kegiatan akademik di Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang karst.
"Ini adalah push conference activity jadi wujudnya adalah ekspedisi untuk menyusuri tiga kabupaten, yakni Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut sebagai sebuah ekosistem karst yang punya karakter khusus," katanya.
Ia menjelaskan, Tim Ekspedisi Internasional Banggai Raya ini berasal dari beberapa negara di antaranya Indonesia (UGM), Amerika, Malaysia, dan Prancis yang tertarik untuk belajar lebih jauh terkait ekosistem karst.
Menurut dia, tim yang datang ini hanya melakukan ekspedisi awal dan dari ekspedisi ini akan muncul kegiatan-kegiatan penelitian bersama-sama terkait tiga Banggai Raya dalam sebuah ekosistem.
Ia mengatakan, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan memiliki kekayaan yang luar biasa karena faktor-faktor geologi.
"Jadi konon menurut para geologis ini adalah arena yang disebut mikro kontinen Banggai Sula,” ujarnya.
Anggota ekspedisi berjumlah 13 orang ini menjelajah wilayah tiga kabupaten Banggai bersaudara menggunakan kapal sekitar selama 10 hari, yang telah dimulai dari tanggal 17 Agustus 2024.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir berharap dengan melakukan eksplorasi kekayaan di daerah ini, tim ekspedisi dapat memberikan manfaat dan perkembangan terkait ekosistem karst khususnya di Banggai Kepulauan.
"Kami menyambut baik atas kunjungan Tim Ekspedisi Internasional Banggai Raya ke daerah Banggai Kepulauan dan berharap ekspedisi ini memberikan manfaat bagi perkembangan ekosistem karst di Sulteng, khususnya Banggai Kepulauan," katanya.
