Bangkep ditargetkan jadi pusat produksi kelapa setengah jadi

id Pemda Bangkep ,Pemkab Bangkep ,Ekspor kelapa,Sulawesi Tengah ,Banggai Kepulauan

Bangkep ditargetkan jadi pusat produksi kelapa setengah jadi

Pj Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir. (ANTARA/HO-Diskominfo Banggai Kepulauan)

Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah, menargetkan Banggai Kepulauan menjadi pusat produksi kelapa setengah jadi untuk ekspor ke China.

"Kita sudah harus menyediakan data riil tentang produksi kelapa di Banggai Kepulauan, agar data tersebut benar-benar-benar akurat," kata Penjabat (Pj) Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir di Bangkep, Kamis.

Pemda Kabupaten Banggai Kepulauan telah melakukan kunjungan ke perusahaan FreeNow Food di China dalam rangka kerja sama investasi di bidang industri kelapa, dan selanjutnya melaksanakan rapat tindak lanjut usai kunjungan tersebut.

Ihsan mengatakan bahwa kesepakatan yang terjalin dengan perusahaan asal China ini merupakan langkah besar untuk membuka peluang baru bagi kesejahteraan masyarakat Banggai Kepulauan.

Dengan kesepakatan ini, kata dia, produk kelapa dari daerah ini akan masuk ke pasar global, yang menghidupkan kembali kejayaan daerah yang dahulu dikenal sebagai penghasil kelapa berkualitas.

Ia melanjutkan bahwa sebagai bentuk dukungan kepada petani, perusahaan tersebut juga akan menyediakan bibit kelapa dan alat produksi yang dibeli dari koperasi desa.

Oleh karena itu, kata dia, inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produksi kelapa, menghidupkan ekonomi desa, serta memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.

"FreeNow Food adalah perusahaan terbesar di China yang menguasai 80 persen pasar kelapa. Mereka mendukung green investment atau investasi hijau, yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan," ujarnya.

Ia meminta organisasi perangkat daerah terkait agar menyediakan data akurat tentang produksi kelapa, sebab pihaknya menargetkan Banggai Kepulauan menjadi pusat produksi kelapa setengah jadi sebelum diekspor ke China.

Menurut dia, langkah ini sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembalikan kejayaan kelapa Banggai Kepulauan. Ia mengingatkan untuk peluang ini dimanfaatkan dengan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangkep Muhammad Aris Susanto mengemukakan bahwa perusahaan FreeNow tidak membangun perkebunan di Banggai Kepulauan, tetapi perusahaan berinvestasi murni untuk petani kelapa dengan bekerja sama langsung dengan para petani melalui sistem kontrak.

"Perusahaan ini tidak akan membeli tanah. Mereka hanya membeli hasil produksi petani Kelapa, sehingga tidak ada lahan yang akan diambil," ujarnya.

Adapun harga yang ditawarkan berkisar antara Rp3.000 hingga Rp3.600 per kilogram, dengan jaminan harga tetap meskipun harga kelapa atau kopra turun di pasar.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Banggai Kepulauan, pada tahun 2023, luas areal tanaman kelapa terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas 2.600,62 hektare, tanaman menghasilkan (TM) seluas 14.056,20 hektare, dan tanaman rusak atau tidak menghasilkan (TR/TTM) seluas 2.919,83 hektare.

Sehingga jumlah keseluruhan mencapai 19.575.82 hektare. Sementara itu, ketersediaan kelapa di Banggai Kepulauan mencapai 28,05 ton per hari.