Parigi, Sulteng (ANTARA) - Kabupaten Parigi Moutong mengikuti penilaian program Kabupaten Layak Anak (KLA) pada 2025 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) yang berlangsung secara virtual.
"Parigi Moutong salah satu daerah ikut dalam penilaian KLA dengan target dapat meraih kategori KLA Nindya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Parigi Moutong Kartikowati di sela-sela penilaian itu di Parigi, Rabu.
Ia menjelaskan pada penilaian itu ada lima klaster yang menjadi fokus, yakni klaster hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.
Secara teknis, kolaborasi pemerintah lintas sektor dan lembaga menjadi bagian dari rangkaian penilaian tentang strategi meningkatkan pemenuhan hak-hak anak, keterlibatan forum anak, termasuk layanan ramah anak, baik di lingkungan pendidikan maupun sekolah, rumah sakit (RS)/puskesmas dan ruang pelayanan publik lainnya.
"Khusus kolaborasi pemerintah dan lembaga masing-masing mempresentasikan program dan kegiatan kepada tim penulis, sedangkan forum anak melayani wawancara langsung anak dengan tim penilai Kementerian PPA," ujarnya.

Ia mengemukakan untuk menuju KLA Nidya, pemerintah daerah (pemda) harus mengumpulkan poin tinggi. Parigi Moutong berhasil mengumpulkan sekitar 800 poin pada pemasukan data dan dokumen yang dibutuhkan untuk kepentingan penilaian.
Pemda setempat optimistis predikat KLA Nindya bisa tercapai atau dua tingkat lebih tinggi dari predikat KLA sebelumnya, yakni Pratama.
"Pada pencapaian KLA tingkat Pratama nilai Parigi Moutong di angka 500 poin, tahun ini setelah dilakukan simulasi kami dapat meraih nilai sekitar 800 sehingga kaki optimis bisa meraih tingkat Nindya," katanya.
Ia mengatakan komitmen kuat dalam memenuhi hak-hak anak hingga saat ini masih menjadi prioritas, yang mana Parigi Moutong empat tahun berturut-turut meraih predikat penghargaan KLA, sejak 2019, 2021, 2022, 2023, sedangkan pada 2025 pemerintah pusat melalui kementerian terkait mengadakan kembali penilaian KLA tingkatan kabupaten/kota.
"Di Sulawesi Tengah pada simulasi sebelumnya Parigi Moutong memperoleh poin tinggi. Semoga kerja keras ini membuahkan hasil yang baik," kata dia.