Donggala, Sulteng (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyalurkan 125 paket sembako untuk korban banjir bandang di Desa Wimbo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan terhadap masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu Yanuar usai penyerahan bantuan di Wombo, Donggala, mengatakan bantuan itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Penyaluran logistik bencana diawali dengan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, guna memastikan bantuan tepat sasaran terutama warga yang rumahnya terdampak, serta mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pascabanjir.
“Bantuan yang disalurkan melalui program TJSL ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ujarnya.
Selain bantuan logistik, kegiatan ini juga bertujuan memberikan dukungan moral kepada warga sebagai bentuk empati dan solidaritas sosial.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga dan menjadi penyemangat untuk bangkit kembali," ucapnya.
PLN berjanji menjamin pasokan listrik untuk wilayah terdampak tetap aman dan berjalan normal, karena PLN tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan kelistrikan, tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat.
BPBD Sulteng melaporkan banjir bandang menerjang Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea pada Selasa (27/5), sebanyak 350 rumah warga terdampak dan dua orang korban jiwa.
Sekitar 100 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena rumah mereka terendam dan mengalami kerusakan.
Bupati Donggala Vera Elena Laruni sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat bencana di dua Kecamatan selama 14 hari mulai 28 Mei hingga 10 Juni 2025, penetapan ini dilakukan menyusul bencana banjir yang terjadi di wilayah Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea dan Desa Bou, Kecamatan Sojol.
"Iya benar, termasuk di Desa Bou, Kecamatan Sojol (ditetapkan tanggap darurat), Kejadiannya banjir bersamaan dengan Desa Wombo," ujarnya, Jumat (30/5).
Penetapan status tanggal darurat dilakukan untuk mempercepat penanganan dampak bencana di dua kecamatan tersebut.*