Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali memperkuat sinergi bersama Kanwil Kementerian Hukum (Kemenkum) Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam upaya mendorong perlindungan kekayaan intelektual (KI) potensi unggulan daerah ini.
"Kami melakukan koordinasi bersama Kanwil Kemenkum Sulteng dalam upaya memperkuat perlindungan KI di Morowali, khususnya melalui penguatan sinergi antarlembaga," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Morowali Hasyim dalam keterangannya di Palu, Minggu.
Ia menyebut salah satu fokus utama perlindungan KI tersebut, yakni inventarisasi potensi indikasi geografis, seperti Kopi Buleleng dan Kopi Topogaro, yang dinilai memiliki nilai komersial dan kultural tinggi untuk didaftarkan sebagai kekayaan intelektual indikasi geografis
Untuk melindungi dua potensi unggulan tersebut, kata dia, pihaknya akan menjadwalkan audiensi lanjutan bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Morowali untuk memperkuat data dan dukungan teknis.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Kanwil Kemenkum Sulteng terhadap fasilitasi pendaftaran KI melalui peran aktif lembaga tersebut dalam memberikan pendampingan.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng Rakhmat Renaldy, menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Kabupaten Morowali.
Ia menegaskan bahwa perlindungan KI bukan sekadar legalitas, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan daerah berbasis potensi lokal.
“Sinergi dengan pemda seperti di Morowali ini adalah bagian penting dalam misi kami untuk mendorong ekonomi berbasis kekayaan intelektual," katanya.
Ia menegaskan pihaknya siap memperkuat pendampingan, khususnya dalam proses pendaftaran Indikasi Geografis, dan berharap kerja sama yang telah berjalan baik dapat terus dilakukan.
Ia mengatakan sinergi bersama pemerintah daerah merupakan upaya Kemenkum Sulteng dalam memperluas kesadaran dan pelindungan hukum atas kekayaan intelektual, serta mendorong pemanfaatannya sebagai instrumen peningkatan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat.