Jasa Raharja Santuni Penumpang PO Tiga Berlian

id Jasa Raharja Sulteng

Jasa Raharja Santuni Penumpang PO Tiga Berlian

Jasa Raharja (Dok ANTARA Sulteng)

Korban yang meninggal dunia dan telah mendapatkan santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp25 juta itu bernama Ny Dietje, warga Kabupaten Banggai."
Palu - PT Jasa Raharja Cabang Sulawesi Tengah menyantuni salah satu penumpang bis PO Tiga Berlian yang meninggal dunia akibat kecelakaan terjadi pada 8 Oktober 2012.

Korban yang meninggal dunia dan telah mendapatkan santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp25 juta itu bernama Ny Dietje, warga Kabupaten Banggai.

"Santunan diterima langsung ahli waris korban (suami) Elfis diserahkan Kepala Jasa Raharja Sulteng Budi Irawan," kata Kepala Unit Hubungan Masyarakat PT Jasa Raharja setempat Masdar di Palu, Senin.

Korban meninggal karena benturan benda keras saat bis yang berpenumpang 29 orang dari arah Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai menuju Kota Palu itu terperosok di poros Trans Sulawesi Poso-Luwuk.

Bis bernomor polisi DN 7859 C sebelum terperosok dan menabrak pohon di Desa Kodi, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una sempat oleng setelah melewati tikungan tajam.

Sopir yang mengemudikan bis angkutan kota dalam provinsi (AKDP) melayani rute Luwuk-Poso-Palu pp diduga kuat tidak bisa menguasai kendaraan saat oleng.

Akibat kecelakaan itu, kata Masdar, sebanyak 15 penumpang lainnya mengalami cidera dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Ampana, Kabupaten Tojo Una-Una.

Semua penumpang PO Tiga Berlian dipastikan mendapat santunan dari pihak Jasa Raharja.

Khusus untuk pembayaran dana santunan bagi korban luka-luka baru akan dilakukan setelah mereka selesai menjalani perawatan.

Bagi korban yang mengalami luka-luka akan menerima santunan maksimal Rp10 juta per orang. Pembayaran santunan didasarkan pada biaya perawatan.

"Jasa Raharja membayar biaya perawatan maksimal Rp10 juta," kata Masdar.

Data Jasa Raharja Cabang Sulteng menyebutkan dana santunan yang telah dibayarkan selama Januari-September 2012 mencapai Rp13,371 miliar atau meningkat dibandingkan priode sama 2011 yang hanya Rp9,471 miliar. (BK03)