Sorowako, Sultra (ANTARA) - Di tengah semarak proyek hilirisasi nikel nasional, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) tak sekadar membangun fasilitas—mereka merancang “rumah” untuk insan di balik ambisi itu. Dormitory Limoloka bukan sekadar tempat menginap, melainkan simbol kehadiran manusia yang menjadi fondasi ketahanan energi dan hilirisasi yang berkelanjutan.
Dibangun sejak Januari 2025 dan mulai dihuni pada Juli, Limoloka terletak di Enggano Area, Sorowako. Dengan 56 kamar ber-ensuite, pantry bersama, taman terbuka, dan vending machine inovatif—terobosan pertama di lingkungan Sorlim—fasilitas ini dirancang untuk menciptakan suasana kerja dan kolaborasi yang mendukung produktivitas, keselamatan, dan inovasi.
"Ketahanan energi nasional dimulai dari manusia yang bekerja di belakangnya… Limoloka bukan hanya tempat tinggal, tapi ruang kolaborasi dan pertumbuhan bersama," ujar Suharpiyu Wijaya, Head of Sorlim.
Kehadiran fasilitas ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan proyek strategis tak boleh melewatkan aspek kemanusiaan.
IGP Sorlim adalah proyek strategis PT Vale untuk memastikan pasokan nikel limonit yang akan menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik dan teknologi penyimpanan energi. Indonesia, sebagai produsen nikel terbesar dunia, berada di garis terdepan dalam menjawab kebutuhan global sekaligus memperkuat hilirisasi dalam negeri.
PT Vale tengah mempersiapkan langkah finansial besar. Mereka berencana meraih pendanaan USD 1–1,2 miliar selama 2026–2027 untuk mendukung pengembangan tambang dan fasilitas HPAL (High-Pressure Acid Leaching), teknologi kunci dalam pemrosesan nikel untuk kendaraan listrik.
Selain itu, proyek HPAL “SOA HPAL” senilai sekitar Rp30 triliun ($1,9 miliar) tengah eksplorasi, dengan kapasitas produksi MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) sebesar 60.000 ton per tahun.
Nama Limoloka merangkai antara “LIMO” (limonit) dan “LOKA” (Sansekerta: tempat kehidupan), menandai hunian ini sebagai “rumah sementara” bagi berbagai insan yang bersatu untuk mendorong transisi energi bersih.
Kehadiran mesin vending yang inovatif sekaligus menjadi cerminan visi sederhana yang berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup pekerja—yang diharapkan menjadi standar baru bagi fasilitas Vale lainnya.
Sekilas, pembangunan dormitory mungkin tampak seperti detail operasional. Namun, Limoloka justru mencerminkan komitmen nilai CARES PT Vale: Respect dan Safety. Suharpiyu menekankan, “Manusia sebagai pusat penggerak” bukan retorika—fasilitas ini adalah wujud konkret dari itu.
“Hilirisasi tidak hanya bicara teknologi dan pabrik, tapi juga kesiapan sumber daya manusianya," ujar Muh. Asril, Chief Project Officer PT Vale.
Limoloka adalah cerita tentang nikel yang tak sekadar meleleh dalam tungku, melainkan melahirkan ruang, kolaborasi, dan harapan baru.
