Palu (ANTARA) - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Palu, Sulawesi Tengah, menggandeng usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal untuk membekali 20 klien pemasyarakatan dengan keterampilan membuat bawang goreng.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bapas Kelas I Palu, Surya Putra di Palu, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang diharapkan memberi manfaat langsung bagi masa depan klien.
“Sesuai arahan Bapak Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, setiap program kegiatan kemandirian yang kami laksanakan haruslah benar-benar membawa manfaat bagi klien itu sendiri,” ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan UMKM Bawang Goreng Sigi dengan mengusung tema “Kegiatan Pembinaan Kemandirian Pembuatan Bawang Goreng”.
Ia menjelaskan bahwa program ini juga sejalan dengan slogan pemasyarakatan, yakni “Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat”, sehingga setiap klien diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk mengembangkan potensi usaha di kemudian hari ketika kembali di tengah masyarakat.
“Kolaborasi dengan pelaku UMKM lokal juga diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan program pembinaan inovatif dan sesuai kebutuhan pasar kerja,” ujarnya.
Klien pemasyarakatan dibekali materi seputar teknik memilih bawang, cara mengiris dan menggoreng hingga renyah, serta berbagi pengalaman tentang pengemasan dan potensi pemasaran produk.
Ia mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, para klien tidak hanya menjalani masa bimbingan, tetapi juga aktif mempersiapkan diri untuk reintegrasi sosial yang sukses.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng Bagus Kurniawan mengatakan pembinaan berbasis keterampilan nyata seperti ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan diri sekaligus membuka jalan bagi klien agar dapat diterima kembali di tengah masyarakat.
“Pemasyarakatan tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga pembinaan. Dengan bekal keterampilan, klien bisa punya peluang kerja bahkan membangun usaha," ujarnya.
Ia menambahkan, Kanwil Ditjenpas Sulteng akan terus mendorong unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik UMKM maupun dunia usaha, agar tercipta program pembinaan yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
