Warga demo tolak penggantian nama Lapangan Haji Hayun Tolitoli

id Tolitoli

Warga demo tolak penggantian nama Lapangan Haji Hayun Tolitoli

Massa membentangkan spanduk penolakan mereka terhadap rencana penggantian nama Lapangan Haji Hayun Tolitoli dalam aksi demo di DPRD setempat, Rabu (6/12) (Antaranews.com/Polres Tolitoli)

Pemkab: belum ada rencana tertulis untuk mengganti nama lapangan Haji Hayun Tolitoli
Palu (Antaranews.com) - Sekitar 150 orang warga dari Desa Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara, Kabupaten Tolitoli, berunjuk rasa di Gedung DPRD Kabupaten Tolitoli, Rabu, untuk menyampaikan penolakan mereka terhadap rencana pemerintah setempat mengganti nama Lapangan Haji Hayun menjadi lapangan Gaukan Muh Bantilan.

Unjuk rasa yang dimlai pukul 11.00 Wita itu berlangsung aman di bawah pengawalan aparat Polres Tolitoli.

Aksi Damai yang dilaksanakan Aliansi Masyarakat Salumpaga ini dipimpin korlap Fikriadi dan Hamzan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Rajuddin Ramli (cucu ke-3 Pejuang Tolitoli H. Hayun) serta didampingi para tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Salumpaga.

Kepada Ketua DPRD Tolitoli Andi Ahmad Syarif dan sejumlah anggota lainnya, warga mengajukan tiga tuntutan yakni pertama; tidak menginginkan penamaan baru pada Lapangan Haji Hayun. Kedua; hentikan penganaktirian masyarakat yang tetap menginginkan nama Lapangan haji Hayun dan ketiga; mendesak pemerintah kabupaten untuk segera memasang papan nama Lapangan Haji Hayun.

DPRD Tolitoli berjanji akan meneruskan aspirasi mereka dan meminta semua pihak menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat mengganggu harmonisnya kehidupan masyarakat Tolitoli.


Sedangkan pihak Pemkab Tolitoli mengaku sampai saat ini belum ada kputusan tertulis mengenai rencana perubahan nama lapangan H. Hayun tersebut.

Keterangan yang dikumpulkan dari Tolitoli menyebutkan bahwa masyarakat Desa Salumpaga terdiri atas beraneka ragam suku seperti Kaili, Bugis, Tolitoli dan Bajo, tetapi mayoritas penduduknya menggunakan Bahasa Bajo.

Sebagian besar masyarakat Desa Salumpaga merupakan keturunan dari Imam Hi. Hayun yang merupakan icon dari Lapangan Hi.Hayun di ibu kota kabupaten penghasil cengkeh terbesar di Sulawesi Tengah itu.