Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Kementerian PUPR harus segera memperbaiki dan menormalisasi daerah aliran sungai (DAS) mulai dari bagian hulu Desa Salua, Kecamatan Kulawi hingga Desa Omu Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk mencegah terjadinya kerusakan yang berdampak pada putusnya jalan Palu-Kulawi di Gumbasa dan Kulawi.
Pantauan Antara di lokasi bencana banjir Sigi, Sabtu, putusnya jalan sepanjang kurang lebih 300 meter di perbatasan Kecamatan Gumbasa dan Kecamatan Kulawi dikarenakan terjadi pengikisan badan jalan oleh air sungai yang deras.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Omu pada 28 April 2019. Jalan di Desa Omu terputus kurang lebih 300 meter dikarenakan luapan air dari sungai.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, tidak ada dinding/talut penahan air sungai sehingga terjadi erosi atau pengikisan terhadap badan jalan.
Di sisi lain, telah terjadi penurunan kualitas sungai, sehingga alur sungai semakin melebar yang berdampak terhadap jalan.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Sulawesi Tengah Ir Syaifullah Djafar di lokasi terputusnya jalan Palu-Kulawi mengemukakan, putusnya jalan dikarenakan aliran sungai yang tidak terkendali.
"Di beberapa titik mulai dari Desa Omu hingga Salua, kita melihat ada karakteristik yang sama. Yaitu, telah terjadi penurunan kualitas sungai, kerusakan," ujarnya.
Syaifullah menyebut pihaknya segera melakukan penanganan darurat, sekedar membuka akses agar masyarakat dapat melintas dari Palu menuju Kulawi dan dari Kulawi menuju Palu.
Berita Terkait
Penanganan pascabanjir bandang di dua desa di Sigi
Kamis, 18 April 2024 17:44 Wib
Indonesia serukan strategi mitigasi bencana laut dalam forum PBB
Rabu, 17 April 2024 6:30 Wib
Ratusan orang dievakuasi setelah banjir di Australia
Senin, 8 April 2024 10:23 Wib
256 warga terdampak banjir lahar Gunung Marapi Sumbar
Sabtu, 6 April 2024 8:31 Wib
Indonesia kembangkan sistem peringatan tanah longsor nasional
Senin, 1 April 2024 8:53 Wib
Pembongkaran Rusunawa yang rusak di Palu
Selasa, 26 Maret 2024 18:29 Wib
Gempa Tuban dirasakan hingga di Semarang
Jumat, 22 Maret 2024 20:08 Wib
Hujan turun awet akibat bibit siklon tropis bergerak lambat
Kamis, 14 Maret 2024 8:42 Wib