185 Caba Polda Sulteng mulai ikut pendidikan di SPN Labuhan Panimba

id 185,caba,polri

185 Caba Polda Sulteng mulai ikut pendidikan di SPN Labuhan Panimba

Waka Polda Sulteng, Kombes Pol. Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso, SH, M.Hum, foto bersama usai acara pembukaan tanda dimulainya pendidikan pembentukan brigadir Polri tahun 2019, di SPN Polda Sulteng, di Kabupaten Donggala, Selasa (6/8). (ANTARA/Sulapto Sali).

SPN tempat untuk melatih calon bintara Polri agar memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam segala hal termasuk pemahaman kebencanaan, baik itu bagaimana antisipasi ketika ada bencana, dan nantinya ada pelatihan-pelatihan khusus untuk itu

Palu (ANTARA) - Sebanyak 185 calon bintara (Caba) Polri Polda Sulteng mulai mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuhan Panimba, Kabupaten Donggala, selama kurang lebih tujuh bulan dimulai 6 Agustus 2019.

“Total calon ada 195 orang, namun yang di sini hanya 185 laki-laki dan yang sepuluh Polwan dididik di Sekolah Polwan,” kata Waka Polda Sulteng, Kombes Pol Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso SH MHum usai memimpin pembukaan dimulainya pendidikan pembentukan Brigadir Polri tahun 2019, di Labuan Panimba, Selasa.

Setyo mengatakan SPN Polda Sulteng telah siap mendidik para calon bintara Polri tersebut, walaupun SPN Polda Sulteng salah satu yang terdampak bencana gempa 28 September 2018.

“Secara keluruhan di SPN Polda Sulteng telah siap dan lengkap, baik aulanya, pagarnya, ruangannya, baraknya dan fasilitas lainnya telah siap digunakan, yang sebelumnya dicek langsung oleh bapak Kapolda, dan melihat bahwa SPN siap menerima pendidikan tahun ini,” katanya.

Baca juga : SPN Polda Sulteng masuk lima besar terbaik penilaian Diktukba Polri

Orang kedua di jajaran Polda Sulteng ini mengatakan Kapolda meminta SPN agar mendidik ratusan caba brigadir Polri tersebut secara disiplin dan berkarakter Polri yang Profesional dan promoter.

“Pak Kapolda menekankan supaya Polisi yang berdisiplin yang dibentuk di SPN ini,” tegasnya.

Kepada peserta didik kata dia, harus menunjukkan disiplin dan integritasnya selaku insan bhayangkara.

“Berpedoman kepada Tribrata dan Catur Prasetya dengan memenuhi seluruh peraturan yang berlaku dan menghindari pelanggaran yang dapat merusak citra Kepolisian, pribadi maupun keluarga,” katanya.

Dikatakanya, dari 185 caba yang bakal mengikuti pendidikan bintara Polri itu, satu diantaranya adalah peserta seleksi taruna Akpol Semarang, namun tidak masuk sehingga akhirnya masuk di SPN Polda.

Kemudian kata dia, dari 195 calon bintara Polri ini nantinya akan dibagi sesuai dengan kebutuhan Polda Sulteng, baik di Brimob, Pol Airud, dan tempat satuan lainnya.

“Nanti ada yang masuk Brimob sepuluh orang, dan nanti setelah pendidik pembentukan ini yang sepuluh Brimob ini akan mengikuti pendidikan lanjutan khusus, namun semua akan ditempatkan di Polda Sulteng,” katanya.

Baca juga : Kapolda Sulteng bekali siswa SPN yang siap dilantik jadi anggota Polri

Waka Polda Sulteng, Kombes Pol. Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso, SH, M.Hum, bersama Kepala SPN Polda Sulteng AKBP Novia Jaya saat memberi keterangan kepada wartawan terkait dengan acara pembukaan tanda dimulainya pendidikan pembentukan brigadir Polri tahun 2019, di SPN Polda Sulteng, di Kabupaten Donggala, Selasa. (6/8). (ANTARA/Sulapto Sali).

Sementara itu Kepala SPN Polda Sulteng AKBP Novia Jaya menambahkan, 185 calon Bintara Polri bakal didik secara profesional dan tanpa kekerasan, dengan harapan ketika selesai pendidikannya nanti bisa menjadi polisi yang berkarakter dan berdisiplin sesuai harapan.

“Kita didik dengan anti kekerasan. Kalau dulu-dulu mungkin bisa, tetapi kalau sekarang tidak boleh lagi, kalau melakukan keselahan hanya bersifat untuk kesehatan tubuhnya seperti shit up, tetapi kalau dipukul tidak boleh lagi,” ujarnya.

“Kita tidak mau sampai para calon ini yang tidak menyelesaikan pendidikannya atau melarikan diri hanya karena tidak sanggup mengikuti pendidikan karena ada unsur kekerasannya. Untuk kali ini tidak ada lagi unsur seperti itu. Mereka akan didik secara intelektual dan profesional serta bertaqwa,” katanya

Karenanya, kata mantan Kapolres Parimo ini, salah satu dari materi yang akan dipelajari di SPN adalah tentang kebencanaan.

“SPN tempat untuk melatih calon bintara Polri agar memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam segala hal termasuk pemahaman kebencanaan, baik itu bagaimana antisipasi ketika ada bencana, dan nantinya ada pelatihan-pelatihan khusus untuk itu,” tandasnya.

Hadir dalam kegiatan ini, sejumlah pejabat Polda Sulteng, Kapolres Donggala AKBP Stanislaus Ferdinand Suwarji, Kapolres Palu AKBP Mujianto, S.IK, Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita, Sekda Kabupaten Donggala dan pengurus Bhayangkari Sulteng.***