Palu (antara) - Sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah mengeluhkan berbagai tanaman hortikultura yang menjadi tumpuan harapan mereka kini terancam mati menyusul krisis air yang telah berlangsung hampir sebulan terakhir ini.
"Sampai sekarang ini kami kesulitan mendapatkan pasokan air," kata Kepala Dusun SP I Bolupontu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Atri, Senin.
Ia mengatakan selama ini warganya mendapatkan pasokan air bersih dari pipa air yang dibangun Dinas Pertanian memanfaatkan sumbera air Sungai Oluboju.
Selain untuk kebutuhan air bersih, juga digunakan memenuhi kebutuhan tanaman pertanian, khususnya sayur-mayur.
Tetapi sudah berlangsung sebulan ini, air pipa sudah tidak lagi mengalir. Akibatnya, selain kesulitan air bersih, juga banyak tanaman berupa bawang, tomat, cabai, kacang panjang, jagung, ubi, bayam, kangkung dan sawi terancam mati karena kekurangan air.
Bahkan, ada banyak tanaman yang sudah kering dan mati.
Menurut rencana, warga SP I Bolupontu yang semuanya adalah petani hortikultura akan mengadukan persoalan tersebut kepada Pemkab Sigi.
"Hari ini rencananya kami akan mendatangi Kantor Bupati Sigi untuk menyampaikan permasalahan dimaksud," kata Atri.
Bolupontu yang dihuni lebih 200 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar adalah warga transmigrasi asal Jawa dan NTT merupakan lokasi pengembangan komoditas hortikultura.
Selama ini berbagai hasil komoditas hortikultura produksi petani di pasarkan ke Kota Palu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan sebagian lagi dijual ke Kalimatan Timur (Kaltim).