Bayangkan berbaring di Hammock di atas pantai berpasir putih diiringi suara desiran ombak yang mengikuti irama angin sepoi-sepoi dan dipaksa melupakan semua kesibukkan yang melelahkan pikiran. Jiwa dan raga anda sedang memproses pemulihan ke arah kesegaran baru. Anda hanya perlu menyerahkan diri pada suasana yang sangat berbeda dari dunia kerja anda sehari-hari.
Akomodasi yang jauh terpisah dari permukiman warga lokal dan dipisahkan oleh laut, memastikan tak ada orang dengan tujuan lain yang berada di tempat itu. Di sinilah privasi anda benar-benar terjamin.
Namun demikian, Kepulauan Togean bukanlah hanya tempat untuk bermalas-malasan. Ada banyak aktivitas menyenangkan dan menantang yang dapat menambah kepuasan pengalaman berwisata di sini.
Diving
Terdapat ratusan spot diving yang sangat mudah dijangkau dari tempat menginap. Spot diving itu tidak sedikit yang berupa tebing-tebing karang yang subur dan ramai penghuni sehingga terkesan bahwa anda sedang menyelam di antara gedung-gedung tinggi. Kesuburan terumbu karang di Kepulauan Togean dikarenakan lokasinya berada sangat dekat dengan garis khatulistiwa dan jernihnya air laut sehingga cahaya mentari menembus lebih jauh ke dalam air.
Jika Anda berniat untuk menyelam maka pastikan tempat anda menginap memiliki fasilitas penyelaman dan seseorang yang dapat melatih atau memandu penyelaman. Dan anda tak perlu khawatir, fasilitas ini tersedia di sejumlah resort di kawasan konservasi laut ini.
Snorkelling
Hamparan terumbu karang kepulauan togean sangat luas. Kebanyakan tempat menginap berada di tepi-tepi pantai berpasir putih yang di depannya terdapat hamparan terumbu karang. Dapat dibayangkan, anda dapat melakukan kegiatan snorkeling tepat di depan cottage anda, sebelum sarapan atau kapan saja anda inginkan.
Untuk melakukan ini Anda tidak harus pintar dan kuat berenang karena fasilitas di cottage memungkinkan anda dapat mengapung dan bergerak di atas permukaan air sambil melihat pemandangan terumbu karang dengan kacamata air.
Jika merasa lelah setelah diving dan atau snorkeling, anda bisa relax sambil berkeliling di sekitar kepulauan menggunakan perahu bermotor sewaan. Jika anda menginap di area barat daya Kepulauan Togean, maka tempat-tempat yang dapat anda kunjungi adalah;
1) Pulau Papan, sebuah pulau kecil berpenghuni suku asli. Untuk menjangkau tempat indah ini, anda akan melintasi jembatan romantis sepanjang 1,3 kilometer, yang menghubungkan pulau kecil ini dengan daratan induk. Berjalan di jembatan ini memberikan sensasi seperti berjalan di atas lautan yang luas karena pemandangannya ke arah laut lepas.
2) Menara Pandang di Kadoda. Jika anda berjalan dari Pulau Papan melintasi jembatan romantis itu sampai di ujung jembatan, maka anda tiba di Desa Kadoda. Di desa ini terdapat menara yang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin melihat area kepulauan dari ketinggian ke arah 360 derajat.
3) Danau ubur-ubur tak menyengat, yaitu area semacam danau berair laut yang di dalamnya hidup berbagai hewan air dan ubur-ubur yang mendominasi populasinya. Ubur-ubur ini tidak menyengat dan tidak berbahaya sehingga anda dapat berenang (tanpa fin) bersama mereka dan melihat langsung keindahan gerakannya di dalam air.
4) Permukiman suku Bajo yang terletak di atas air di tepi pulau-pulau yang berair teduh. Anda bisa belajar bagaimana mereka bertahan hidup dan menjalani kehidupan yang normal bagi mereka. Di sini Anda bisa mengukur seberapa kuat anda bisa hidup di alam terbuka seperti di kepulauan ini dengan cara-cara lama.
5) Mengunjungi permukiman atau desa-desa penduduk asli Kepulauan Togean dan menyaksikan tradisi-tradisi daur hidup manusia. Di desa-desa ini Anda bisa bersosialisasi dengan warga, melakukan sesuatu bersama mereka atau belajar bagaimana melakukan sesuatu seperti bagaimana mereka membuat gula merah, mengawetkan ikan, dan berbagai jenis makanan khas mereka.
Pada musim panen, mungkin anda tertarik untuk mengunjungi hamparan perkebunan cengkeh milik warga dan ikut terlibat melakukan panen cengkeh dan merasakan sensasi menggelantung di atas anak tangga yang tinggi untuk memetik cengkeh.
Penduduk Kepulauan Togean sangat ramah dan merasa senang jika mendapat kunjungan dari orang asing di rumahnya. Meminta atau menawarkan diri untuk ikut dalam kegiatan produktif mereka akan meramaikan suasana di lingkungan mereka dengan canda dan tawa
6) Manggrove boardwalk di Lembanato, yaitu jalan berupa jembatan kayu yang melintas di dalam area konservasi hutan bakau yang sangat alami. Hawa, aroma, dan bunyian alam akan memberitahu, bahwa anda sedang berada di hutan bakau. Mengunjungi area ini sebaiknya juga ditujukan untuk belajar mengenai ekosistem hutan bakau, sehingga Anda mungkin memerlukan pemandu lokal yang ahli (sebaiknya dari kelompok konservasi hutan bakau) di desa Lembanato.
Fishing
Di Ampana, kota pelabuhan sebelum menuju ke Kepulauan Togean, terdapat fasilitas charter fishing modern. Anda bisa memesannya dan melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal fishing (memancing). Anda dapat menginap di kapal dan tidak harus menginap di cottage.
Dalam kondisi anda tidak bersama rombongan charter fishing grup, maka anda dapat melakukan kegiatan traditional fishing bersama dengan warga lokal yang mahir dalam melakukan jenis kegiatan fishing yang Anda pilih seperti; long line deep fishing, short line shallow fishing, menjala, memukat, dan bermacam-macan cara berburu di laut. Mungkin Anda harus mendapat pelajaran singkat tentang cara melakukannya sebelum melakukan kegiatan ini atau ketika dalam perjalanan.
Kelelahan dan tidak berminat melakukan apa-apa dapat diisi dengan tidur-tiduran di hammock di bawah pohon di tepi pantai sambil membaca buku atau menikmati suguhan kepala muda yang segar (karena dipetik setelah anda memesannya).
Pada sore hari menjelang malam, suasana santai anda akan lebih menarik dengan kehadiran cahaya matahari yang sedang terbenam.
Untuk menjangkau Kepulauan Togean, anda bisa menggunakan pesawat terbang menuju Kota Poso, kemudian berlkendaraan darat sekitar empat jam ke Kota Ampana untuk kemudian menggunakan angkutan laut (kapal rakyat atau speedboat carteran) ke Kepulauan Togean dengan perjalanan antara dua sampai empat jam. (Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng)
