Lima terminal BBM Pertamina di Sulteng raih sertifikat ISO

id Pertamina, mor VII, BBM, sertifikat ISO

Lima terminal BBM Pertamina di Sulteng  raih sertifikat ISO

Salah seorang pekerja berdiri di pagar area terbatas di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala, Sulawesi Tengah. (ANTARA.Dok/Moh Ridwan)

Diraihnya sertifikat ISO ini bukti bahwa Pertamina mampu menjaga sistem manajemen mutu, lingkungan, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di setiap tahapan operasional dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan
Palu (ANTARA) - Sebanyak lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik PT Pertamina (Persero) di Sulawesi Tengah meraih tiga sertifikat International Organization for Standardization (ISO) yang diterapkan secara integrasi.

Unit Managger Communication & CSR MOR VII Hatim Ilwan di Palu, Rabu mengatakan sertifikat yang diraih antara lain sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2015, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ISO 45001:2018 yang diterapkan secara terintegrasi dalam proses bisnis suplai dan distribusi BBM dan Bahan Bakar Khusus (BBK).

"Kelima TBBM meraih sertifikat itu yakni TBBM atau Fuel Terminal Donggala, Fuel Terminal Poso Group, Fuel Terminal Tolitoli, Fuel Terminal Banggai dan Fuel Terminal Luwuk," ungkap Hatim.

Dia menjelaskan, ISO yang terintegrasi tersebut melengkapi sekaligus perluasan ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi di 15 lokasi fuel terminal di wilayah kerja MOR VII Pulau Sulawesi.

Baca juga: Sulteng sumbang 195 kantong darah sambut HUT Pertamina ke-62 tahun 2019

Menurut dia, perolehan sertifikat ISO memiliki makna bahwa setiap proses operasi penyuplaian dan distribusi BBM/BBK yang dilakukan di wilayah Sulawesi oleh Pertamina, telah memiliki standar yang baku dan berwawasan lingkungan, serta diakui secara internasional.

Capaian itu merupakan salah satu bentuk langkah nyata Pertamina MOR VII dalam mendukung pencapaian visi dan misi untuk menjadi perusahaan energi nasional berkelas yang menjadi kebanggaan Indonesia.

"Sekaligus juga menunjukan bahwa Pertamina peduli terhadap BBM/BBK yang didistribusikan ke masyarakat dilakukan secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat jumlah," kata Hatim.

Sebagai badan usaha yang dipercaya negara mengelolah minyak bumi dan gas, Pertamina memiliki tugas utama untuk menjamin ketersediaan pasokan BBM/BBK untuk masyarakat dengan kegiatan operasi dan pelayanan terbaik. 

"Diraihnya sertifikat ISO ini bukti bahwa Pertamina mampu menjaga sistem manajemen mutu, lingkungan, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di setiap tahapan operasional dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan," kata Hatim.
Baca juga: Alokasi elpiji bersubsidi Sulteng sebanyak 47 ribu metrik ton